Balikpapan (ANTARA) - Inspektorat Kota Balikpapan bersama Penyuluh Antikorupsi (PAKSI) kini memiliki ruang dialog yang menghadirkan pengalaman, tantangan, dan praktik baik terkait integritas aparatur pemerintah.
“Kita buat podcast dengan nama Cerdas atau Cerita Integritas,” kata Kepala Inspektorat Kota Balikpapan Silvia Rahmadina, Selasa (18/11)
Dia mengatakan peresmian program ini pekan lalu, di Kantor Inspektorat Balikpapan, Sekretaris Kota Balikpapan H Muhaimin hadir bersama para penyuluh antikorupsi dari berbagai lembaga, termasuk Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan, perangkat kelurahan, dan unsur Inspektorat. Kehadiran peserta dari berbagai sektor menjadi simbol pentingnya kolaborasi dalam memperkuat budaya antikorupsi di lingkungan birokrasi.
Silvia menuturkan Podcast Cerdas diharapkan menjadi wadah berbagi kisah nyata mengenai integritas aparatur negara. Menurutnya, menciptakan birokrasi yang bersih tidak cukup hanya dengan regulasi, tetapi juga melalui pengalaman langsung dari pelaku pelayanan publik.
“Melalui Podcast Cerdas ini, kami berharap ada ruang untuk berbagi pengalaman atau curhat seputar integritas di instansi pemerintah. Program ini menjadi salah satu sarana dalam menjalankan Program Antikorupsi yang saat ini digencarkan Pemerintah Kota Balikpapan,” ujarnya.
Anggota PAKSI Balikpapan, Puspita Hanum, menambahkan bahwa selama ini PAKSI aktif melakukan edukasi antikorupsi melalui kegiatan roadshow ke berbagai instansi dan kelompok masyarakat. Namun jangkauannya masih terbatas karena bergantung pada pertemuan tatap muka.
Dengan hadirnya Podcast Cerdas, publikasi dan edukasi diharapkan menjangkau masyarakat lebih luas karena kontennya dapat diakses kapan saja melalui kanal YouTube resmi.
Hanum menyebut platform ini juga menjadi sarana menjaga konsistensi budaya integritas, khususnya bagi instansi yang telah meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK).
“Harapannya, melalui Podcast Cerdas, berbagai instansi yang sudah mendapat predikat WBK bisa berbagi langkah dalam mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi,” ujarnya.
Pemerintah Kota Balikpapan menegaskan kembali komitmennya dalam memperkuat pencegahan korupsi melalui edukasi publik, dialog terbuka, dan berbagi praktik baik yang dapat diakses secara luas. (Adv)
