Balikpapan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kaltim membentuk Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) khusus di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dalam upaya memastikan program Makan Bergizi Gratis ( MBG) bisa menyasar hingga wilayah terpencil.
Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni di Balikpapan, Selasa, menjelaskan program nasional MBG telah dilaksanakan di sejumlah wilayah di Kaltim khususnya di perkotaan seperti Balikpapan, Samarinda, Bontang, dan Kutai Kartanegara.
Sementara wilayah lainnya masih dalam persiapan untuk melaksanakan program tersebut, termasuk sejumlah wilayah terpencil di Kaltim.
“Saat ini sudah ada 51 SPPG yang aktif di delapan kabupaten dan kota di Kaltim. Untuk daerah 3T harus segera kita bentuk,” kata Sekda.
Sekda Sri mencontohkan untuk mendukung pelayanan gizi di daerah seperti Mahakam Ulu (Mahulu), tantangan utamanya adalah akses transportasi dan distribusi barang. Biaya pengiriman jauh lebih tinggi dibandingkan di perkotaan.
Pemprov Kaltim memerlukan dasar untuk memberikan subsidi biaya angkut agar makanan bergizi tetap terjangkau.
"Hal inilah yang akan dibahas dalam rapat Satgas MBG dalam waktu dekat," kata Sekda.
Sementara itu, Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Balikpapan Paska Pakpahan menyampaikan perkembangan positif. Awalnya Kaltim hanya memiliki 44 unit SPPG, dan kini sudah mencapai 51 unit yang aktif dan beroperasi tanpa keluhan.
“Semua Tim Pelayanan Gizi ini juga sudah menggunakan standar keamanan pangan internasional, yaitu HACCP (sistem yang menjamin makanan aman dikonsumsi),” ujar Paska.
Baca juga: Istana klaim Prabowo-Gibran banyak capaian walau tidak sempurna
