Samarinda (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) kesehatan dari 10 kabupaten/kota untuk mencetak pelatih kebugaran jasmani guna menekan penyakit tidak menular di masyarakat.
“Saat ini Kaltim menghadapi tiga isu besar terkait SDM kesehatan, yaitu jumlah yang belum mencukupi, distribusi yang belum merata, dan mutu yang masih perlu ditingkatkan agar mampu berdaya saing," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Jaya Mualimin di Samarinda, Senin.
Dinkes menyelenggarakan kegiatan Training of Trainers (TOT) Pembinaan Kebugaran Jasmani guna mewujudkan komitmen pemerintah provinsi dalam memperkuat program Kesehatan Kerja dan Olahraga (Kesjaor).
Ia menjelaskan salah satu penyebab utama meningkatnya kasus penyakit tidak menular (PTM) adalah kurangnya aktivitas fisik dan rendahnya tingkat kebugaran masyarakat.
Oleh karena itu, Jaya berpesan kepada seluruh peserta agar tidak hanya berhenti pada memahami teori, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan di lapangan yang mengajak masyarakat untuk lebih aktif bergerak.
"Pelatihan ini menjadi sangat penting mengingat hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan 42,9 persen penduduk Provinsi Kalimantan Timur memiliki proporsi aktivitas fisik yang kurang," katanya.
Kondisi tersebut dinilai memprihatinkan karena berdampak tidak hanya pada kesehatan individu, tetapi juga pada produktivitas, beban ekonomi, dan daya saing bangsa.
Dinkes Kaltim terus mendorong penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), khususnya melalui pilar aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
Upaya ini sejalan dengan misi pemerintah Kalimantan Timur untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan sejahtera.
Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan melalui pelatihan adalah salah satu cara untuk mewujudkan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
"Para SDM kesehatan dari 10 daerah ini diharapkan dapat menyerap semua informasi yang diberikan, baik dari fasilitator maupun sesama peserta, untuk meningkatkan kapasitas teknis dan wawasan," demikian Jaya.
