Mahulu, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu), Kalimantan Timur merumuskan pembangunan berwawasan lingkungan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan sentuhan ekonomi, sosial, dan budaya yang berorientasi pada keseimbangan ekosistem.
"Lingkungan hidup merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Kualitas lingkungan yang terjaga merupakan modal utama untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat serta keberlanjutan sumber daya alam," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Mahulu Stephanus Madang di Ujoh Bilang, Mahulu, Senin.
Dalam merumuskan pembangunan berwawasan lingkungan ini, pihaknya menggandeng akademisi, yakni Unit Layanan Strategis (ULS) dan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Universitas Mulawarman Samarinda, yang telah dilakukan kajian sejak beberapa bulan lalu.
Bahkan hasil kajian tersebut telah dilakukan Seminar Laporan Akhir Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah di Samarinda pekan lalu.
Dalam seminar ini menghadirkan pemaparan laporan akhir oleh Tim ULS-PPID Universitas Mulawarman dan diisi dengan diskusi, sesi tanya jawab. Peserta terdiri atas unsur Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemkab Kutai Barat, perangkat daerah Mahulu, camat, hingga LSM yang bergerak di bidang lingkungan.
"DIKPLHD bukan sekadar laporan administratif, melainkan instrumen penting untuk merumuskan kebijakan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan," ujarnya.
Ia menyatakan bahwa dokumen ini sangat penting, yakni sebagai sumber data dan informasi lingkungan hidup yang menyajikan isu prioritas dan capaian kinerja pemerintah daerah.
"Adanya metode yang diterapkan, dokumen ini ini tentu dapat memberikan gambaran akurat kondisi lingkungan, termasuk daya dukung dan daya tampung wilayah," katanya.
Ia mengajak seluruh pihak terkait mulai pemerintah, dunia usaha, akademisi, hingga masyarakat, berkolaborasi menjaga kelestarian alam di Mahulu dengan menjadikan dokumen ini bukan hanya laporan, tetapi panduan untuk tindakan nyata yang berdampak positif bagi lingkungan.
"Melalui kolaborasi lintas sektor, komitmen kebijakan, dan langkah nyata di lapangan, maka dapat memastikan kualitas lingkungan tetap terjaga. Melalui cara itu, pembangunan daerah bisa berlangsung adil dan berkelanjutan, tanpa mengorbankan ekosistem yang ada," ujar Madang.
