Samarinda (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur menyasar anak-anak dari panti asuhan untuk memenuhi sisa kuota siswa sekolah dasar (SD) pada program Sekolah Rakyat seiring dengan persiapan sarana dan prasarana di dua lokasi baru yang hampir rampung.
"Kami masih membutuhkan sekitar 73 siswa SD lagi dari 100 kuota. Untuk memenuhinya, kami akan menyisir panti-panti asuhan swasta serta mendata anak putus sekolah," kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos Kaltim Achmad Rasyidi di Samarinda, Jumat.
Ia menjelaskan program Sekolah Rakyat yang digagas Kementerian Sosial terus berkembang. Setelah sukses dengan jenjang SMP dan SMA di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), saat ini persiapan difokuskan untuk jenjang SD, SMP dan SMA di dua lokasi baru, yakni Balai Latihan Kerja Indonesia (BLKI) Samarinda dan lokasi SMA Negeri 16 Samarinda.
Dia mengatakan total kuota yang tersedia di tiga lokasi tersebut mencapai 275 siswa, dengan rincian 100 siswa di BPMP, 100 siswa di BLKI, dan 75 siswa di SMA Negeri 16. Penjaringan jenjang SMP dan SMA sudah melebihi kuota.
"Saat ini, untuk jenjang SD baru terisi 27 siswa. Kami optimistis sisa SD Sekolah Rakyat siswa dapat segera terpenuhi dengan menjangkau anak-anak di panti asuhan dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk data anak putus sekolah," ujarnya.
Rasyidi mengatakan persiapan sarana dan prasarana di SMA Negeri 16 telah mencapai 70 persen. Proses perakitan fasilitas seperti meja belajar, lemari, hingga tempat tidur untuk siswa dan wali asrama sedang dikebut dan ditargetkan rampung pada pekan depan.
Program Sekolah Rakyat wujud nyata dukungan Pemprov Kaltim, khususnya gubernur, dalam menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas.
Pemerintah tidak hanya menyediakan sarana belajar, tetapi juga fasilitas penunjang kenyamanan, seperti pendingin ruangan (AC) yang akan diusahakan melalui Dinas Pendidikan.
"Ini adalah bagian dari dukungan penuh Pemprov Kaltim untuk pendidikan gratis. Kami ingin memastikan anak-anak dapat belajar dengan nyaman, mengingat cuaca di Samarinda yang cukup panas," kata Rasyidi.
Pihaknya berharap, kerja keras para pendamping PKH di seluruh kabupaten dan kota se-Kaltim, seluruh kuota siswa di semua tingkatan, dari SD hingga SMA, dapat segera terisi penuh sebelum dibuka serentak pada akhir Agustus 2025.
