Sangatta (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) membentuk forum muda berbudaya (FMB) sebagai penjaga dan pengembang potensi budaya daerah.
"Forum ini menjadi ruang baru para pemuda Kutai Timur dalam menggerakkan transformasi budaya lokal," kata Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kutim Padliansyah, di Sangatta, Sabtu.
Ia mengatakan FMB Kutai Timur jadi yang pertama terbentuk di Kalimantan Timur. Urgensi terbentuknya FMB sebagai tameng budaya di tengah arus modernisasi.
Padliansyah menyebutkan melalui forum itu, pemuda harus memiliki keinginan dalam berperan aktif melestarikan seni dan budaya lokal.
Forum tersebut merupakan bagian dari proyek aksi pemerintah yang melibatkan para pemuda dalam mendorong pengembangan budaya lokal.
"Saatnya pemuda mengambil alih pelestarian pengembangan seni budaya di daerah, terutama budaya di Kabupaten Kutai Timur. Itu maksud dan tujuannya," katanya.
Padliansyah menuturkan forum muda berbudaya diharapkan bisa menjadi kekuatan sosial baru di Kutim. Bukan hanya sebagai mitra program pemerintah, tapi juga mitra kritis yang berani menyuarakan gagasan, merancang program, dan mendorong regenerasi nilai-nilai budaya yang selama ini terpinggirkan oleh narasi pembangunan fisik.
"Dari pembentukan forum ini, semoga menjadi percontohan bagi daerah lain bahkan hingga nasional," katanya.
Ketua FMB Kutim Rachmad Taufiqih menambahkan forum tersebut bukan hanya wadah seremonial, tetapi harus berperan aktif sebagai mitra kritis sekaligus pendukung pemerintah dalam menggali, menjalankan, dan memamerkan kekayaan budaya Kutim.
"Kami sebagai organisasi pemerintah daerah bersedia membantu mewujudkan cita-cita, terutama pada sektor kebudayaan," ucapnya
Dia berkomitmen meningkatkan produk-produk budaya lokal Kutai Timur untuk dapat bersaing ditingkat nasional dan internasional.
"Sekiranya perlu kita gali lagi, perlu kita pamerkan lagi, bahkan bukan cuma di panggung yang ada di provinsi. Kalau bisa tembus sampai ke panggung internasional," ujarnya.