Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberikan pelatihan jasa konstruksi gratis kepada masyarakat dengan kuota 1.000 orang pada 2025 melalui program Gratispol.
"Tahun ini total 1.000 sertifikat bidang konstruksi kita siapkan. Hari ini 500 sertifikat untuk 500 orang dulu. Nanti kita lanjut lagi," kata Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud saat membuka Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) Kualifikasi Ahli Tahap 1, Asesor Kompeten dan Instruktur Kompeten Tahun 2025 di Gedung Olah Bebaya Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Senin.
Menurut Rudy, sertifikasi ini sangat penting bagi perusahaan penyedia jasa untuk menegaskan bahwa tenaga kerja yang disiapkan memiliki kompetensi.
Peserta pelatihan dan sertifikasi ini terbuka dan dikhususkan bagi masyarakat Kaltim yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota.
Gubernur Kaltim berpesan dengan tenaga-tenaga yang telah bersertifikat untuk melaksanakan kegiatan proyek pembangunan sesuai standar dan memiliki keamanan tingkat tinggi.
Ia mencontohkan bangunan Kantor Gubernur Kaltim yang diresmikan pada 1984 dan tetap berdiri kokoh hingga hari ini.
"Kantor Gubernur diresmikan pada 1984. Usianya kira-kira sudah 40 tahun. Sampai sekarang masih kokoh. Seharusnya bangunan yang akan dibangun nanti lebih kokoh lagi," tegas Gubernur.
Dia juga menyarankan agar syarat tenaga kerja untuk bekerja di proyek APBN dan APBD wajib yang telah memiliki sertifikasi.
"Jadi harus andal dan bisa diukur. Infrastruktur ini bahaya kalau kerjanya tidak sesuai standar. Bisa jadi masalah besar," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Pera Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda menjelaskan, pelatihan dan sertifikasi ini bekerja sama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah V Banjarmasin Kementerian PUPR.
Jumlah peserta sebanyak 829 orang. Terdiri dari 329 orang dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah V Banjarmasin dan 500 orang melalui pembiayaan APBD Kaltim. Sebagian adalah fresh graduate atau lulusan baru.
"Pelatihan dan sertifikasi ini semuanya gratis," kata Nanda, sapaan akrabnya.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PU Abdul Muis menjelaskan pertumbuhan investasi sektor konstruksi secara langsung akan berdampak pada sektor lain seperti industri bangunan, transportasi dan logistik.
"Pertumbuhan investasi konstruksi juga akan berdampak pada terbuka lapangan kerja yang cukup luas," kata Abdul Muis.