Ballikpapan (ANTARA) - Pemerintah Kota Balikpapan terus mendorong penguatan ekonomi kerakyatan melalui kegiatan Bazar UMKM sebagai media promosi dan pemberdayaan pelaku usaha mikro di tingkat kelurahan.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi, kita ingin mereka tidak hanya bertahan, tapi juga naik kelas menjadi koperasi atau industri rumah tangga,” kata Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kota Balikpapan Heruressandy Setia Kesuma, di Balikpapan, Minggu (15/6).
Ia menerangkan, bazar yang diinisiasi oleh Anggota DPRD Kota Balikpapan Komisi II, Suwanto, tersebut menampilkan produk unggulan warga dari berbagai RT, mulai dari olahan makanan, kerajinan tangan, hingga hasil kebun urban farming dari program Kampung Bungas.
Heru menjelaskan, kegiatan bazar seperti ini menjadi ruang aktualisasi pelaku usaha skala mikro di lingkungan permukiman, sekaligus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menggerakkan ekonomi berbasis wilayah.
“Kegiatan ini juga jadi sarana konsolidasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat untuk memperkuat ekosistem UMKM secara menyeluruh,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kota Balikpapan akan mendukung keberlanjutan bazar semacam ini, baik dari sisi fasilitasi pelatihan, pendampingan manajemen usaha, hingga pembentukan koperasi.
Menurutnya, jika difasilitasi dengan baik, kegiatan ekonomi kecil yang tumbuh di kelurahan dapat menciptakan ketahanan ekonomi lokal, sekaligus membuka peluang kerja baru.
“Yang kita dorong bukan hanya usahanya berkembang, tapi juga membentuk kelembagaan ekonomi seperti koperasi yang profesional dan mandiri,” jelasnya.
Ia menambahkan, bazar ini merupakan bentuk sinergi nyata antara masyarakat, pemerintah, dan legislatif dalam memajukan sektor UMKM.
“Bazar ini bukan hanya tempat jualan, tapi jadi ruang temu antara pelaku usaha dan konsumen lokal. Ada nilai sosial dan ekonominya sekaligus,” ungkapnya.
Ia menilai, semangat warga Gunung Sari Ilir dalam menghidupkan kegiatan ekonomi lokal patut menjadi contoh bagi wilayah lain, terutama dalam menciptakan model pembangunan partisipatif dan berkelanjutan.
Menurut Heru, DPRD Kota Balikpapan juga akan terus mendorong anggaran dan regulasi yang mendukung pembinaan UMKM hingga ke tingkat RT.
“Kita ingin kegiatan seperti ini tidak berhenti sekali, tapi harus berkelanjutan dan ditiru di kelurahan lain,” harapnya.
Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kota Balikpapan telah menyusun agenda pembinaan lanjutan bagi pelaku UMKM yang berpartisipasi dalam bazar, termasuk akses pembiayaan usaha, pelatihan digital marketing, hingga sertifikasi produk.
“Kalau pelaku usaha sudah siap dari sisi kualitas dan manajemen, maka mereka bisa masuk ke pasar yang lebih luas, termasuk digital,” kata Heru.
Bazar UMKM Gunung Sari Ilir juga menampilkan berbagai inisiatif pemberdayaan berbasis lingkungan, termasuk urban farming yang menunjukkan kreativitas warga dalam memanfaatkan lahan terbatas secara produktif.
“Yang menarik, di sini ada produk dari kebun warga sendiri. Ini nilai tambah yang tidak semua tempat punya,” katanya. (Adv)