Penajam Paser Utara (ANTARA) - Investor asal Korea Selatan, PT Informasi Geo Sistem (IGS) menanamkan modal lebih kurang Rp300 miliar untuk mengembangkan sektor pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
"Pengembangan sektor pertanian dan pedesaan bagian kontribusi Pemerintah Korea Selatan dukung pembangunan global," ujar Wakil Presiden (Vice President) PT IGS Jason Byun saat memaparkan program kerja dalam kerja sama sektor pertanian itu di Penajam, Kamis.
Makalah konsep atau dokumen singkat penjelasan proyek (project concept paper) pengajuan yang diusulkan kepada Kabupaten Penajam Paser Utara, antara lain meliputi pengembangan fasilitas pendukung mulai dari sistem pengairan dan memperkuat rantai nilai (value chain) untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
Kemudian pembuatan lahan pertanian pintas memanfaatkan teknologi canggih (smart farming) tahap awal, lanjut Jason Byun, serta pengembangan kapasitas (capacity building) untuk para petani dan dinas terkait.
Pemerintah kabupaten, timpal Bupati Penajam Paser Utara Mudyat Noor, berkomitmen pada peningkatan sektor pertanian di wilayah kabupaten yang dikenal Benuo Taka itu yang merupakan lumbung pangan di Kalimantan Timur.
Kerja sama yang dilakukan merupakan langkah awal positif sekaligus komitmen dalam peningkatan sektor pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Rencana kerja sama pengembangan sektor pertanian tersebut, jelas dia, selain di Kecamatan Babulu juga bakal dilakukan di Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam.
Kerja sama yang disepakati merupakan program bantuan hibah dari Pemerintah Korea Selatan terhadap sektor pertanian dan pengembangan pangan di Indonesia melalui Kementerian Pertanian, sehingga memiliki peluang yang sangat baik.
PT IGS merupakan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang memperoleh dana hibah dari Korea Selatan dengan pelaksanaan kegiatan selama tiga tahun.
"Pemerintah kabupaten berharap hibah dari Korsel itu dapat segera terealisasi dan segera jalankan program kerja sama," katanya.
Pemerintah kabupaten menginginkan kerja sama bukan hanya fokus pada sektor pertanian saja tetapi ke depan juga merambah pengembangan sektor wisata dan sektor pengairan di wilayah pedesaan, demikian Mudyat Noor.