Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan dari berbagai unsur Pos Samarinda, Kalimantan Timur, hingga masih mencari seorang warga, atas nama Rizki Adi Saputro, 32 tahun, yang diduga tenggelam saat memancing di Sungai Mahakam.
Lokasi kejadian, berdasarkan keterangan saksi saat melihat Rizky terakhir, di atas kapal yang berada di Desa Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Korban terakhir diketahui berada di atas kapal penambang pasir yang sedang tambat di desa tersebut pada Rabu pagi (11/6)," kata Koordinator Pos SAR Samarinda Mardi Sianturi di Tenggarong, Kamis.
Rabu kemarin, lanjut dia, hanya ditemukan sepeda motor dan alat pancing milik korban, sementara keberadaan korban tidak diketahui, sehingga dugaan sementara, korban terpeleset saat di atas kapal yang kemudian jatuh ke sungai.
Menurutnya, Tim Rescue Pos SAR Samarinda yang menerima laporan pada Rabu kemarin pada pukul 15.50 Wita, langsung bergerak dari Kota Samarinda menuju lokasi, lantas tiba di lokasi kejadian perkara (LKP) pada pukul 17.10 Wita.
"Operasi SAR telah berlangsung sejak Rabu sore kemarin, kemudian dilanjutkan mulai tadi pagi sampai sekarang. Kami berharap pencarian di hari kedua ini bisa membuahkan hasil," katanya.
Ia melanjutkan, tim gabungan hingga kini masih terus mengupayakan pencarian secara maksimal dengan membagi tim menjadi dua regu untuk melakukan penyisiran sejauh 2,5 kilometer ke arah hilir.
Dalam pencarian ini, dukungan perlengkapan seperti drone thermal dan peralatan SAR air juga turut kerahkan untuk meningkatkan efektivitas pencarian.
“Kondisi di lokasi sangat menantang karena arus sungai yang deras dan adanya potensi binatang buas seperti buaya yang menjadi perhatian utama bagi kami untuk selalu waspada. Namun demikian, semangat tim tetap tinggi agar membuahkan hasil,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pencarian akan terus dilanjutkan sesuai rencana operasi yang telah disusun sebelumnya. Ia pun mengimbau masyarakat tetap waspada dan segera melaporkan jika menemukan petunjuk keberadaan korban.
"Operasi ini melibatkan unsur gabungan dari instansi mulai pemerintah, relawan, keluarga, teman korban dan masyarakat setempat," ujar Mardi.