Balikpapan (ANTARA) - Pemerintah Kota Balikpapan terus mendorong digitalisasi sistem pendataan wilayah melalui Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik), yang kembali dicanangkan di Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Kecamatan Balikpapan Utara, Rabu (11/6).
“Kita sudah punya perangkat, kita punya telpon pintar, dan masing-masing instansi juga sudah punya aplikasi. Jadi sudah saatnya kita manfaatkan untuk memperkuat monografi wilayah,” kata Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, saat menghadiri pencanangan tersebut.
Ia mengemukakan, pencanangan ini merupakan yang keempat sejak program Desa Cantik diperkenalkan pada 2021, dan menjadi bagian dari strategi Pemkot memperkuat kebijakan berbasis data akurat.
Bagus menekankan bahwa pendataan tidak lagi cukup dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta Badan Pusat Statistik (BPS) semata, melainkan harus melibatkan kelurahan secara aktif.
“Tak perlu nunggu pencanangan lagi. Kami akan buat edaran supaya 34 kelurahan di Balikpapan bisa mulai bergerak. Pendataan itu sudah mutlak, termasuk data jumlah penduduk, balita, generasi Z, milenial, bahkan sampai profesi,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya data kesehatan seperti kasus stunting, demam berdarah, dan tuberkulosis, yang dinilai krusial untuk percepatan penanganan masalah sosial dan kesehatan.
“Kalau datanya kuat, lurah bisa langsung tahu berapa kasus stunting, berapa yang kena Demam Berdarah Deangue (DBD) di wilayahnya. Jadi kita tidak perlu tunggu laporan-laporan pusat,” tambahnya.
Bagus mengapresiasi pihak BPS atas dukungan terhadap program tersebut sejak awal. Menurutnya, Desa Cantik menjadi pintu masuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui data yang dapat diakses cepat dan akurat.
Selain data demografi, ia menekankan pentingnya pengumpulan data infrastruktur dan pelayanan publik, termasuk jalan rusak, wilayah rawan banjir, serta ketersediaan air bersih.
“Semuanya bisa kita data, dan itu jadi dasar kebijakan kita ke depan,” katanya.
Bagus menambahkan, untuk memastikan pelaksanaan program berjalan optimal, Pemkot akan membentuk satuan tugas (Satgas) serta sistem pengawasan dengan Penanggung Jawab (PIC) di setiap kelurahan.
“Saya sudah bicara dengan Asisten I dan Kadis Kominfo, kita akan bentuk sistem pengawasan agar pelaksanaan input dan penyimpanan data ini bisa berjalan maksimal,” ujarnya. (Adv).