Samarinda (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diskdikbud) Provinsi Kalimantan Timur, Rahmat Ramadhan memastikan bahwa standar pelayanan minimal pendidikan terpenuhi di sekolah-sekolah yang berada di wilayah pedalaman.
"Kami ingin memastikan bahwa seluruh elemen penunjang pembelajaran berada dalam kondisi baik. Sarana dan prasarana harus fungsional, sanitasi bersih, dan siswa mendapatkan lingkungan belajar yang mendukung,” ungkapnya di Samarinda, Sabtu.
Pihaknya baru-baru ini melakukan peninjauan ke SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur untuk memantau kondisi sarana dan prasarana pendidikan, sanitasi, serta berinteraksi dengan para murid.
Pihaknya menyusuri ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, toilet, hingga ruang guru untuk memastikan seluruh elemen penunjang pembelajaran berada dalam kondisi baik.
"Anak-anak adalah masa depan Kaltim. Kita semua, dari pemerintah sampai satuan pendidikan, punya tanggung jawab besar memastikan mereka mendapatkan layanan pendidikan terbaik,” tambahnya.
Selain meninjau fisik sekolah, Rahmat juga berdiskusi dengan siswa mengenai pengalaman belajar, kebutuhan, dan harapan mereka terhadap dunia pendidikan. Diskusi ini merupakan bagian dari pendekatan Diskdikbud Kaltim dalam meningkatkan mutu pendidikan secara merata, bahkan hingga ke daerah pelosok.
Diskdikbud Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen untuk terus menggenjot pemerataan mutu pendidikan di seluruh wilayah, termasuk di kawasan terpencil seperti Muara Wahau, demi menciptakan generasi yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing.
Disdikbud Kaltim terus meningkatkan infrastruktur sekolah di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Peningkatan dan rehabilitasi infrastruktur di daerah 3T menjadi fokus utama, khususnya bangunan sekolah dan kualitas guru," ujarnya.
Menurut dia, upaya ini dilakukan seiring dengan perkembangan Kaltim sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menuntut kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, termasuk di wilayah 3T.