Balikpapan (ANTARA) - Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud meminta Pertamina Patra Niaga mempercepat penanganan distribusi bahan bakar minyak (BBM) untuk mengatasi antrean kendaraan yang terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kota itu akibat kelangkaan Pertamax.
“Kita minta agar situasi ini disikapi secara bijak. Beli secukupnya, jangan berlebihan, karena Pertamina sudah mengambil langkah-langkah untuk menjamin pasokan kembali stabil,” kata Wali Kota Rahmad Mas’ud, Selasa (20/5).
Pemerintah Kota Balikpapan, kata dia, telah melakukan koordinasi langsung dengan Pertamina untuk menjamin ketersediaan Pertamax di sejumlah titik pelayanan SPBU. Langkah cepat berupa distribusi tambahan dari Samarinda sudah mulai dilakukan.
“Pertamina sudah bergerak cepat, pasokan tambahan dari Samarinda sudah mulai disalurkan ke beberapa SPBU di Balikpapan,” katanya.
Ia menyebutkan, setidaknya enam SPBU di Balikpapan telah mendapat dukungan distribusi BBM dari terminal terdekat, yakni SPBU 6176103 MT Haryono, SPBU 6476118 Batakan, SPBU 6376101 Grand City, SPBU 6476107 Stalkuda, SPBU 6176102 Coco Sepinggan, dan SPBU 6476112 kilometer 4.
Rahmad juga menyoroti dampak antrian kendaraan yang menumpuk di sekitar SPBU sehingga mengganggu kelancaran arus lalu lintas di beberapa ruas jalan utama. Untuk itu, Pemerintah Kota telah menugaskan Dinas Perhubungan agar segera mengambil langkah teknis pengaturan lalu lintas.
“Saya kira perlu keterlibatan semua pihak untuk mengurai masalah ini, termasuk pengaturan arus kendaraan. Semua harus bekerja sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Kalau ada yang kurang, segera lapor dan koordinasi supaya tidak menjadi lebih parah,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo juga menyampaikan bahwa Pemkot Balikpapan segera menindaklanjuti kelangkaan BBM.
“Kami sudah meminta Asisten II untuk menelusuri penyebab kekosongan Pertamax di SPBU," katanya.
Pemkot Balikpapan juga meminta informasi resmi dari Pertamina Patra Niaga melalui Kabag Ekonomi.
Menurut Bagus, Pemkot Balikpapan belum dapat memberikan pernyataan resmi terkait penyebab pasti kelangkaan BBM non subsidi tersebut.
Langkah koordinasi, lanjutnya, sudah dimulai untuk memastikan penanganan permasalahan secara cepat dan akurat. Pemerintah Kota Balikpapan juga memastikan akan berhati-hati menyampaikan informasi ke publik agar tidak terjadi kesimpangsiuran data.
“Kami tidak ingin berspekulasi atau menyampaikan informasi yang keliru. Kami akan menunggu penjelasan resmi dari pihak Pertamina mengenai kendala distribusi Pertamax di Balikpapan,” ujar Bagus.
Dia mengatakan komunikasi dengan pihak-pihak terkait akan terus dilakukan guna memastikan kejelasan informasi kepada masyarakat.
Pemerintah juga mengingatkan pentingnya transparansi dan keterbukaan informasi dalam merespons persoalan publik.
“Kami ingin memastikan setiap informasi yang diberikan kepada masyarakat bersifat akurat dan tidak menimbulkan kebingungan. Kami tidak ingin masyarakat merasa cemas atau bingung dengan situasi ini,” katanya.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Edi Mangun memastikan bahwa penguatan distribusi Pertamax sudah dilakukan melalui suplai dari terminal BBM Samarinda.
“Pertamina terus berupaya maksimal untuk memastikan distribusi Pertamax berjalan lancar, termasuk dengan melakukan penyesuaian dan penguatan suplai dari terminal BBM terdekat,” ujar Edi.
Ia menyebut lonjakan permintaan masyarakat terhadap BBM berkualitas menjadi penyebab utama peningkatan konsumsi dalam beberapa hari terakhir.
Pertamina, kata dia, tetap menjamin stok BBM tersedia dengan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi loyalitas dan kepercayaan para konsumen setia Pertamax. Kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan kami terus berupaya meningkatkan pelayanan serta memastikan kebutuhan energi masyarakat dapat terpenuhi dengan baik,” ucapnya.
Pertamina Patra Niaga juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian BBM secara berlebihan atau panic buying, karena suplai Pertamax dipastikan segera kembali normal.
“Kami apresiasi kesabaran masyarakat dan pastikan layanan akan kembali normal dalam waktu dekat,” tutup Edi.