Balikpapan (ANTARA) - Pemerintah Kota Balikpapan menindaklanjuti kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dan Pertamax Turbo di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), sejak Minggu (18/5).
“Kami sudah meminta Asisten II untuk menelusuri penyebab kekosongan Pertamax di SPBU," kata Wakil Walikota Balikpapan Bagus Susetyo, Senin.
Pemkot Balikpapan juga meminta informasi resmi dari Pertamina Patra Niaga melalui Kabag Ekonomi.
Menurut Bagus, Pemkot Balikpapan belum dapat memberikan pernyataan resmi terkait penyebab pasti kelangkaan BBM nonsubsidi tersebut.
Langkah koordinasi, lanjutnya, sudah dimulai untuk memastikan penanganan permasalahan secara cepat dan akurat. Pemerintah Kota Balikpapan juga memastikan akan berhati-hati menyampaikan informasi ke publik agar tidak terjadi kesimpangsiuran data.
“Kami tidak ingin berspekulasi atau menyampaikan informasi yang keliru. Kami akan menunggu penjelasan resmi dari pihak Pertamina mengenai kendala distribusi Pertamax di Balikpapan,” ujar Bagus.
Dia mengatakan komunikasi dengan pihak-pihak terkait akan terus dilakukan guna memastikan kejelasan informasi kepada masyarakat.
Pemerintah juga mengingatkan pentingnya transparansi dan keterbukaan informasi dalam merespons persoalan publik.
“Kami ingin memastikan setiap informasi yang diberikan kepada masyarakat bersifat akurat dan tidak menimbulkan kebingungan. Kami tidak ingin masyarakat merasa cemas atau bingung dengan situasi ini,” katanya.
Bagus meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu informasi resmi dari instansi terkait.Menurutnya, kelangkaan Pertamax dan Pertamax Turbo di Kota Balikpapan sejak kemarin memang telah menjadi keluhan warga Balikpapan, terutama pengguna kendaraan pribadi yang rutin menggunakan BBM jenis tersebut.
Syahrul Ramadhan, salah satu konsumen Pertamax, mengaku sulit memperoleh bahan bakar tersebut di sejumlah SPBU.
“Saya sudah mencoba beberapa SPBU, tapi tidak ada Pertamax," katanya saat mengantri di SPBU MT Haryono.
Di SPBU MT Haryono, tampak antrian pemilik kendaraan hingga jembatan perusahaan air minum dengan jarak sekitar satu kilometer.
Selain itu juga di depan SPBU, terdapat personel polisi lalu-lintas sedang mengatur arus kendaraan, serta tertulis bahwa SPBU tutup sementara terkait proses pembongkaran BBM.
"Informasi lain yang tertera pada dua lembar kertas adalah Pertamax dan Pertamax turbo sedang menunggu pengiriman," katanya.