Sangatta (ANTARA Kaltim) - Pemkab Kutai Timur belum menurunkan tarif angkutan kota meskipun harga bensin dan solar bersubsidi telah turun per 1 Januari 2015.
Kabid Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Kutai Timur Ronny Bonar HS di Sanggatta, Selasa mengatakan, tarif angkot masih menggunakan tarif lama yaitu Rp5.200 per orang, dan Rp3.000 untuk pelajar.
Ia mengatakan, saat ini angkutan kota yang beroperasi berjumlah 60 unit dan masih berpatokan pada tarif lama yang ditetapkan pemerintah pada November 2014.
"Kalau belum ada surat edaran menteri dalam negeri (Kemendagri) maka tarif lama masih berlaku," katanya.
Ditambahkan,ntarif lama juga mash berlaku di beberapa kota Kaltim dengan alasan bahwa harga BBM fluktuatif.
Bisa saja dalam waktu dekat harga BBM kembali mengalami kenaikan. Alasan lainnya, selama ini telah terjadi subsidi silang antara masyarakat pengguna jasa transportasi umum dengan pengusaha angkutan.
Ia mencontohkan, pada saat tarif angkot ditetapkan Rp4.375 beberapa waktu lalu, masyarakat cenderung membayar Rp 4.000. Kalaupun ada yang membayar sampai Rp5.000, jumlahnya tidak signifikan.
Begitu juga pascakenaikan harga BBM, tarif angkot ditetapkan sebesar Rp5.200. Tapi rata-rata masyarakat pengguna jasa hanya membayar Rp5.000.
Bahkan tarif pelajar yang naik dari Rp2.500 menjadi Rp3.000, juga kerap tidak dipatuhi.
Mayoritas pelajar, kata Ronny, masih membayar tarif angkot di angka Rp2.000. Meski begitu, para sopir bisa memaklumi hal ini.
"Nah itu pertimbangan kita. Kalau mau diturunkan lagi pasti angkanya jatuh antara Rp4.900-Rp5.000. Dan kecenderungannya masyarakat juga akan tetap membayar Rp5.000," paparnya.
Organda, ujarnya, selama ini tidak pernah mempermasalahkan tarif khusus untuk pelajar. Mereka menganggap pengguna jasa lainnya juga sering membayar dengan uang lebih. "Jadi ada semacam subsidi silang di sini," katanya. (*)
Pemkab Kutai Timur Belum Turunkan Tarif Angkot
Selasa, 6 Januari 2015 22:34 WIB
Kalau belum ada surat edaran menteri dalam negeri (Kemendagri) maka tarif lama masih berlaku,"