Samarinda (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Samarinda, Kalimantan Timur, menerangkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu sekolah dasar yang telah berjalan lima hari memperhatikan kebutuhan khusus siswa, termasuk mengidentifikasi mereka yang memiliki alergi makanan.
"Kami telah mendata siswa yang memiliki alergi melalui koordinasi dengan pihak sekolah. Menu makan disesuaikan bagi siswa yang memiliki alergi agar mereka tetap dapat menikmati makanan bergizi bersama teman-temannya," kata Wakil Ketua SPPG Samarinda Sirajul Amin di Samarinda, Sabtu.
Meskipun data alergi, seperti alergi telur, masih dalam proses pengumpulan melalui formulir yang diisi oleh orang tua siswa, SPPG berkomitmen untuk mengakomodasi kebutuhan gizi setiap anak.
Saat ini, tahapan awal program MBG baru dijalankan di SDN 004 Samarinda Utara, sedangkan tujuh sekolah lainnya akan menyusul secara bertahap.
"Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan dan kelancaran implementasi program di setiap sekolah," ujar dia.
Anggaran program MBG disesuaikan dengan indeks kemahalan daerah. Di Samarinda, rata-rata biaya bahan baku makanan per porsi sekitar Rp11.000, dengan harga yang bervariasi tergantung menu.
Sirajul menjelaskan bahwa susu diberikan dua kali seminggu karena Samarinda bukan daerah penghasil susu.
"Kekurangan asupan protein dari susu akan dipenuhi melalui sumber protein lainnya dalam menu," katanya.
Porsi makanan yang diberikan telah disesuaikan dengan kebutuhan anak usia SD, mengingat mereka makan tiga kali sehari.
Dia mengatakan kendala utama yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini, yakni proses adaptasi tim yang baru dibentuk. Tim SPPG berupaya meminimalisasi kendala, terutama keterlambatan distribusi makanan.
Evaluasi menyeluruh dilakukan terhadap semua aspek program, mulai dari produksi, distribusi, hingga penyusunan menu. Hasil evaluasi akan menjadi acuan untuk perbaikan dan pengembangan program.
"Kami berharap program ini berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi seluruh siswa di Samarinda," ujar Sirajul.