Sangatta (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Bahrani mengatakan pihaknya masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pratama di Kecamatan Muara Wahau yang akan dibangun.
"Yang berat itu adalah menyiapkan tenaga kesehatannya, hal itu berkaca dari RS di Kecamatan Muara Bengkal, hampir 2 tahun baru bisa melengkapi tenaga kesehatannya," katanya di Sangatta, Rabu.
Bahrani mengatakan apalagi dengan adanya regulasi baru dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) yang melarang pemerintah daerah mengangkat tenaga kontrak atau honorer, belum lagi ada yang pensiun atau berhenti.
"Pastinya kami kesulitan dalam mendapatkan tenaga kesehatan untuk ditempatkan di RSUD Pratama yang ada," katanya.
Dia berharap ada kebijakan lain dari pemerintah pusat dalam memudahkan pemerintah daerah merekrut tenaga kesehatan. Untuk mengatasi kurangnya tenaga kesehatan di wilayah pedalaman.
Bahrani menjelaskan pembangunan RSUD Pratama di Kecamatan Muara Wahau tersebut akan membutuhkan anggaran senilai Rp35 miliar dan telah tercatat dalam Belanja Pengelolaan Anggaran (BPA). Sehingga, pembangunan rumah sakit tersebut akan dimulai setelah proses lelang rampung dilakukan.
Lanjutnya, setelah proses perencanaan pembangunan Dinkes harus juga menyiapkan tenaga kesehatan, hal tersebut menjadi kendala utama untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit.
Menurutnya Kabupaten Kutai Timur memiliki 3 RSUD, dua diantaranya merupakan RSUD Pratama yang ada di Kecamatan Sangkulirang dan Kecamatan Muara Bengkal.
Dia sangat berharap ada kebijakan dari pemerintah pusat dalam memudahkan pemerintah daerah merekrut tenaga kesehatan. Untuk mengatasi kurangnya tenaga kesehatan di wilayah pedalaman Kutim.