Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pembangunan infrastruktur berupa jalan, khususnya di daerah pinggiran Kota Kalimantan timur, masih menjadi prioritas proyek pada tahun depan mengingat kawasan pinggiran kota setempat dipandang masih perlu sentuhan pemerintah dalam memajukan perkembangan, pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat.
Akses jalan menuju ke daerah pinggiran kerap kali terlihat dalam keadaan rusak atau tak terurus. Padahal, jalur ini merupakan akses satu-satunya yang menghubungkan daerah perkotaan dengan daerah pinggiran lainnya, seperti jalur Samarinda-Bontang-Kutim-Berau, dan jalur lintas kota lainnya. Jalur lintas kota ini sangat sulit untuk dilewati terutama oleh mobil jenis kecil, apalagi jenis mobil angkutan.
Salah satu anggota DPRD Provinsi Kaltim Ferza Agustia mengatakan, pemerintah pusat, kota maupun provinsi sebainya menindak serius akan hal ini. Sebagaimana diketahui, akses jalur lintas kota memang menjadi tumpuan utama dalam hal pemerataan pendapatan masyarakat di kaltim.
“Akses jalan lintas kota memang menjadi tumpuan pendapatan dalam hal perdagangan. Tak bisa dipungkiri, peran vital akses jalan memang harus mendapat perhatian pemerintah pusat, provinsi, dan daerah lebih serius lagi,†kata Ferza
Ia mengemukakan pemerintah daerah setempat harus lebih fokus dalam pembenahan infrastruktur jalan karena hingga saat ini sebagian masih belum tersentuh. Perbaikan dan akses jalan yang baik sangat mereka butuhkan, tentu saja akses jalan ini sebagai urat nadi perekonomian mereka. Jika kondisi jalur lintas kota yang tak terawat akan sangat menyulitkan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian mereka.
Terkadang, jika hujan mengguyur jalur itu, kerusakan semakin parah. Alhasil, banjir bercampur lumpur memenuhi media jalan sehingga distribusi barang terpaksa dihentikan. Keluhan lainnya yakni, akses jalan yang buruk memaksa biaya angkut menjadi mahal. Mau tidak mau masyarakat harus tetap membeli. Bukan hanya akses jalan yang sangat buruk, transportasi udara yang menjadi satu-satunya alternatif masyarakat pedalaman untuk menjangkau daerah-daerah lain juga tidak layak dan sangat mahal biayanya.
“Jalur lintas kota sebaiknya mendapat perhatian lebih dalam APBD Kaltim tahun ini. Sebagaimana diketahui, jalur Samarinda – Bontang – Kutim – berau menjadi satu-satunya akses dalam hal dagangan lintas kota. Saya perhatikan, jalur ini tak banyak berubah dari berpuluh-puluh tahun silam. Sudah seharusnya, jalur ini mendapat perhatian dalam hal perbaikan dan pelebaran jalan,†kata Ferza.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur diperlukan untuk mempermudah akses pelayanan dan peningkatan ekonomi masyarakat di daerah pinggiran kota. Selama ini, katanya, masyarakat di daerah pinggiran kota sering mengeluhkan masalah infrastruktur jalan yang tidak memadai, dan fakta pun mengatakan masyarakat pedalaman kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok dan pelayanan yang maksimal dikarenakan terisolasinya daerah mereka karena akses jalan yang menghubungkan antardesa serta kecamatan hingga kabupaten sangat memprihatinkan.
“Keadaan seperti ini kerap kali kita temui di daerah pinggiran. Padahal, mereka juiga merupakan warga Kaltim dan bagian dari NKRI. Mereka juga punya hak yang sama dalam hal merasakan nikmatnya akses jalan yang mulus. Sudah seharusnya ada tindakan tegas untuk mencegah hal ini terus berlanjut,†kata Ferza. (Humas DPRd kaltim/yud/oke)