Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim H Abdullah Sani mengatakan, Pemprov Kaltim sangat mendukung berkembangnya radio-radio siaran di daerah. Namun demikian, dia meminta agar radio-radio siaran dikelola profesional dan praktiknya mengacu pada Kode Etik Jurnalistik.
Kehadiran radio-radio siaran publik menurut Abdullah Sani, jika dikelola dengan baik akan sangat membantu pemerintah untuk menyampaikan berbagai informasi pembangunan yang dikemas secara kreatif dalam berbagai pola siaran.
"Diskominfo sangat mendukung berkembangnya radio-radio siaran di daerah ini. Pemerintah dapat menggunakan media siaran ini untuk menginformasikan sekaligus mengulas rencana pembangunan dan proses pembangunan yang juga layak diketahui oleh masyarakat sehingga keterbukaan informasi publik lebih luas," kata Abdullah Sani saat menjadi nara sumber pada Pelatihan Jurnalistik Radio yang digagas Yayasan Antara Corong Kaltim, akhir pekan lalu.
Menurut dia, saat ini seluruh wilayah Kaltim dan Kaltara terdapat tidak kurang dari 100 radio siaran yang perlu pembinaan dan pengawasan (monitoring). Diharapkan, radio-radio siaran tersebut dapat menggunakan frekuensi yang dimiliki dengan baik dan tidak mengganggu frekwensi radio siaran yang lain.
Dia juga mengungkapkan antusiasme masyarakat yang demikian tinggi tentang manfaat dan pentingnya keberadaan radio siaran, dalam komunitas-komunitas masyarakat, maupun di instansi-instansi pemerintah.
"Saya sudah mendapat laporan bahwa Kodam VI Mulawarman akan membuat radio siaran untuk menyiarkan informasi tentang berbagai kegiatan TNI. Yang pasti mereka akan membangun radio dengan cita rasa wawasan kebangsaan yang tinggi. Saya pikir ini sangat baik untuk membangun kembali rasa kebangsaan dan cinta Tanah Air kita," ungkap Sani.
Pelatihan jurnalistik radio tersebut digelar selama dua hari (Sabtu dan Minggu, 4-5/5) dan diikuti sekitar 250 peserta yang sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa. Ketua panitia pelatihan, Najib Muhammad merasa sangat senang karena peserta pelatihan yang membludak. Hal itu menandakan, antusiasme generasi muda terhadap dunia siaran dan jurnalistik sangat tinggi.
"Alhamdulillah, minat pelajar dan mahasiswa untuk mengikuti pelatihan ini sangat tinggi. Ini berarti, Kaltim sudah memiliki generasi-generasi jurnalis radio di masa depan. Hal yang perlu kita perhatikan adalah memberikan mereka arahan dan tambahan pengetahuan tentang jurnalistik radio agar mereka siap menghadapi persaingan pasar global, beberapa tahun ke depan," katanya. (Humas Prov Kaltim/sul).