Penajam (ANTARA Kaltim) - Para petani di Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur meminta pemerintah kabupaten segera mengatasi banjir yang sering melanda wilayah mereka, karena kerugian yang dialami petani cukup besar.
Salah seorang warga Desa Sumber Sari, Kecamatan Babulu, Darsono, Sabtu, mengatakan, banjir kiriman sering melanda wilayah Kecamatan Babulu, khususnya di areal persawahan sejumlah desa di Kecamatan Babulu.
"Seperti banjir kiriman yang terjadi beberapa waktu lalu, sempat melanda areal persawahan sejumlah desa di Kecamatan Babulu. Makanya para petani meminta Pemkab segera mengatasi terjadinya banjir itu, agar kami tidak selalu mengalami kerugian," jelasnya.
Bukan hanya petani di Desa Sumber Sari saja yang meminta untuk segera mengatasi banjir, lanjut Darsono, tapi ratusan petani di wilayah Kecamatan Babulu meminta agar Pemkab mencarikan solusi mengatasi banjir yang sering melanda wilayah mereka khususnya pada saat musim hujan.
"Ditambah lagi banjir sering melanda petani waktu musim tanam sehingga kami khawatir akan gagal tanam sehingga mengalami kerugian," ujarnya.
Angoota DPRD Daerah Pemilihan (Dapil) Waru-Babulu, Syamsuddin Alie, mengatakan sebagai wilayah yang menjadi lumbung padi di wilayah PPU, Pemkab harus segera mencarikan solusi mengatasi banjir.
Bukan saja di Desa Sumber Sari, ujarnya, namun semua desa di wilayah Kecamatan Babulu agar banjir tidak terus terjadi setiap tahun.
"Pemkab untuk segera mencarikan solusi mengatasi banjir dengan membangun saluran air langsung menuju laut. Tapi pembangunan saluran air ini harus dikoordinasikan dengan Pemprov Kaltim, karena melalui dua wilayah PPU dengan Kabupaten Paser," katanya.
Selain diminta mengatasi banjir, lanjut Syamsuddin Alie, pemkab juga diminta membangun jalan usaha tani guna mempermudah para petani dalam mengangkut hasil pertanian, karena jalan usaha tani yang sudah dibangun, dinilai masih kurang karena ada beberapa wilayah areal pertanian belum tersentuh jalan usaha tani.
"Selama ini para petani harus menambah ongkos angkut hasil panen mereka, karena sulitnya pengangkutan hasil panen akibat belum tersediannya jalan usaha tani. Semakin banyak jalan usaha tani, akan semakin mempermudah para petani. Mereka tidak perlu lagi menambah ongkos angkut saat musim panen," tegasnya.
Untuk mempermudah panen para petani, tambah Syamsuddin Alie, agar para petani dibantu alat bantu panen, guna mempercepat proses panen mereka. Aplagi teknologi pertanian saat ini sudah banyak dan lebih mempermudah para petani. (*)
Petani Babulu Minta Pemkab Segera Atasi Banjir
Sabtu, 18 Mei 2013 16:15 WIB