Nunukan (ANTARA Kaltim) - Sidang kasus pembunuhan terhadap siswa salah satu SMP di Kabupaten Nunukan Kaltim diwarnai unjuk rasa dari pihak keluarga korban.
Kepala Sub Seksi Humas Polres Nunukan, Ipda Karyadi di Pengadilan Negeri Nunukan, Senin (22/4), mengatakan, sekitar 60 personil kepolisian dari Polres dan Polsek mengamankan persidangan tersebut.
Menurut dia, pengamanan ini merupakan permintaan langsung dari Pengadilan Negeri Nunukan dan Polres Nunukan hanya menyiapkan saja.
"Jadi pengamanan merupakan permintaan langsung dari pengadilan. Kami siapkan sekitar 60 personil mengamankan sidang ini," katanya.
Pantauan di lapangan, pengunjukrasa yang jumlah sekitar ratusan orang yang sebagian besar wanita tiba di PN Nunukan dengan menggunakan truk, roda empat dan puluhan sepeda motor membawa dua buah pamplet yang salah satunya bertuliskan "Tegakkan Hukum Seadil-adilnya".
Setibanya di Kantor PN Nunukan langsung dihadang oleh aparat kepolisian yang telah berjaga-jaga di pintu masuk dengan meminta agar dapat tertib dan tidak menganggu suasana persidangan.
Sidang yang berlangsung tertutup dengan mendudukkan Slamet Riyadi alias Adi selaku terdakwa pembunuhan Jeklin (14) siswa salah satu SMP di Kabupaten Nunukan Oktober 2012 lalu.
"Karena persidangan ini berlangsung tertutup maka saya harap yang bukan keluarga korban supaya meninggalkan ruangan sidang dan pintu ditutup," pinta Ketua Majelis Hakim PN Nunukan, Yusriansyah, Senin.
Persidangan yang merupakan kedua kalinya itu hanya berlangsung sekitar 10 menit karena saksi-saksi yang akan didengarkan keterangannya tidak hadir.
Pada saat sidang ditutup, sempat terjadi kericuhan karena puluhan keluarga korban berusaha memburu terdakwa hingga ruang sel PN Nunukan yang tak jauh dari ruangan sidang.
Namun dengan kesigapan puluhan aparat kepolisian yang telah berjaga-jaga sehingga terdakwa tidak mengalami apa-apa meskipun sempat terjatuh.
Terdakwa adalah pelaku pembunuhan korban yang ditemukan dalam prizer rumah bermain anak-anak di Jalan Angkasa Nunukan akhir Oktober 2012 lalu yang sempat mengegerkan warga setempat. (*)
Sidang Pembunuhan Siswa SMP Diwarnai Unjuk Rasa
Selasa, 23 April 2013 3:44 WIB