Samarinda (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda Markaca berharap pengamen di Samarinda bisa mencontoh pengamen yang ada di Malioboro, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Seandainya pengamen di Samarinda bisa seperti di Malioboro membuat masyarakat dengan senang hati memberi uang. Di sana boleh orang ngamen tapi terseleksi dan pantas," ujar Markaca di Samarinda, Senin.
Terus dikatakannya, pengamen di Malioboro sebagian besar merupakan musisi dan mereka memang memiliki jiwa seni dan sudah siap, baik dari segi alat maupun bakat.
"Harapan saya kepada teman-teman yang bekerja sebagai seni jalanan, ya silahkan mengamen, tapi harus siap, tertib, sopan dan suara maupun musiknya bisa dinikmati dengan nyaman," harap Markaca.
Menurutnya, pengamen Samarinda harus siap dari segala hal karena mengamen malah akan mengganggu pengunjung.
"Apalagi kawasan Tepian Mahakam Nanti akan dibuka lagi, kalau berbicara masalah pengamen, memang hal yang biasa, cuma kalau ngamennya saja tentunya harus ditertibkan," tegasnya.
Dia pun mengungkapkan kembali dibukanya Tepian Mahakam tentu akan menimbulkan antusiasme masyarakat, baik dari Pedagang Kaki Lima (PKL) maupun pengamen dan pengunjung.
"Ketertiban harus dijalankan sepenuhnya karena ini masih masa pandemi, sehingga mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Dibukanya kembali Tepian Mahakam, itu membuka peluang kembali berjalannya roda perekonomian masyarakat yang berada di kawasan tersebut.