Balikpapan (ANTARA) - Tim Respon Bencana (TRB) Brimob Polda Kaltim menjadi tulang punggung kesiapan Polda Kaltim menghadapi kemungkinan kejadian bencana di Kalimantan Timur.
“Kami pastikan Tim selalu siaga dan siap diturunkan di lokasi kejadian,” kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Kaltim Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Yusuf Sutejo, Selasa.
Tim siap menghadapi dan menolong masyarakat yang mengalami banjir, tanah longsor, atau pun kebakaran.
Dengan kemampuan personel dan peralatan yang dimilikinya, TRB dapat dengan cepat terlibat untuk mencegah korban jiwa dan harta, atau setidaknya mengurangi kerugian yang mungkin terjadi sebab kejadian bencana tersebut.
“Kami misalnya, punya kendaraan water canon yang juga bisa digunakan untuk membantu memadamkan kebakaran,” jelas Komandan Satuan (Dansat) Brimob Kombes Pol John Huntal Sarjananto Sitanggang dalam kesempatan terpisah.
Kendaraan water canon atau meriam air yang dioperasikan Brimob sejatinya adalah untuk pengendalian massa aksi yang sedang kacau, atau untuk memecah kerumunan massa agar tidak terkumpul dan menciptakan kerawanan.
Dalam kebakaran yang terjadi 17 Juni lampau di Kampung Baru Ulu, Balikpapan Barat, mobil meriam air ini ikut beraksi memadamkan api bersama unit-unit pemadam kebakaran Kota Balikpapan.
Dengan kapasitas tangki air hingga 10 ribu liter, mobil water canon bisa menyemprotkan air selama hampir 10 menit sebelum airnya habis. Dalam penanganan kebakaran, seringkali kebakaran berhasil dicegah meluas dan membesar dalam 10 menit awal peristiwa.
Brimob juga terlibat dalam operasi SAR korban yang tertimbun tanah, seperti korban gempa bumi dan tanah longsor. Brimob terlibat anjing-anjing pelacak untuk membantu evakuasi korban.
“Kami punya anjing yang punya kemampuan melacak orang yang terkubur atau tersembunyi di bawah tanah,” kata Dansat John Huntal. Anjing-anjing tersebut berada di dalam kesatuan K9 dan piawai melacak dan menemukan narkoba, atau bahkan bahan peledak.