Penajam (ANTARA Kaltim) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana mengganti bahan bakar minyak (BBM) solar menjadi crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah untuk menjalankan mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) Girimukti, Penajam Paser Utara (PPU) dan PLTD Long Ikis, Kabupaten Paser, mulai Maret 2013.
Asisten Manager Pembangkit PLN Area Balikpapan, Budiana, Kamis (7/2) mengatakan, dengan penggunaan CPO sebagai bahan bakar mesin pembangkit maka PLN menghemat Rp2.000/liter.
Pengalihan BBM ini sudah di ujicoba di Kota Bontang.
"Paling lambat Maret sudah mulai dilakukan pengalihan dari solar ke CPO. Dengan penggunaan bahan bakar CPO untuk pembangkit bisa menghemat Rp 2.000 per liter," jelas Budiana.
Budiana mengunjungi ujicoba pembangkit listrik tenaga mini gas (PLTMG) milik Adiquatro di Kabupaten PPU.
Menurut Budiana, harga solar yang dibeli PLN mencapai Rp9.300/liter, sementara harga CPO hanya Rp7.200/liter. Dengan angka tersebut, maka jelas akan terjadi penghematan Rp2.000/liter. Untuk pengalihan, PLN akan tetap menggunakan mesin yang ada di PLTD. Hanya ada beberapa bagian yang akan ditambah dalam mesin tersebut seperti mixer.
Untuk tahap pertama, tambahnya, hanya satu mesin di PLTD yang menggunakan CPO. Bila ini nanti berhasil maka tidak menutup kemungkinan seluruh mesin di PLTD akan menggunakan CPO. Apalagi PLN mendapat dana untuk 7.000 kilo liter (KL) CPO yang harus digunakan.
Selain itu menurut Budiana, pihaknya juga masih mencari produsen CPO yang nantinya akan mensuplai CPO untuk kebutuhan mesin di PLTD.
"Kami mencari dulu agen CPO yang ada di PPU. Kalau agen CPO sudah ada maka langkah selanjutnya mulai mengalihan satu mesin yang dulunya menggunakan solar menjadi CPO," ucapnya.
Dengan perkebunan kelapa sawit yang begitu luas dan memiliki setidaknya 3 pabrik pengolah kelapa sawit menjadi CPO, tampaknya tidak akan banyak kesulitan bagi PLN untuk mendapatkan CPO.
Sementara mengenai ujicoba PLTMG milik Adiquatro, Budiana menjelaskan, ujicoba dilakukan untuk lebih memaksimalkan tiga mesin yang sudah dipasang. Karena selama ini Adiquatro hanya mampu menghasilkan 1 mega watt (MW) dari mesin yang mereka miliki.
"Padahal seharusnya mereka harus memproduksi listrik 2 MW," ujarnya.
Dalam ujicoba, lanjut Budiana, kapasitas PLTMG milik Betagy yang awalnya 3 MW diturunkan menjadi 1,5 MW.
"Kami ingin memaksimalkan PLTMG milik Adiquatro menjadi 2 MW. Kalau nanti normal dan berhasil ujicoba ini, maka kapasitas Betagy tetap akan kembali normal menjadi 3 MW. Dengan demikian, kapasitas PLTMG bisa mencapai 5 MW," katanya.
Budiana menyatakan, pemakaian konsumen di PPU terus meningkat setiap tahun. Namun, pihaknya belum bisa memastikan, rencana penambahan mesin PLTMG. Ini karena masih harus melihat kesiapan suplai gas untuk PLTMG.
"Kami berusaha memaksimalkan mesin PLTMG yang ada saat ini. Kalau pun nanti ada tambahan lagi, kami melihat dulu suplai gas mencukupi atau tidak," ujarnya. (*)
PLN Berencana Ganti Solar Dengan CPO
Kamis, 7 Februari 2013 11:59 WIB
Paling lambat Maret sudah mulai dilakukan pengalihan dari solar ke CPO. Dengan penggunaan bahan bakar CPO untuk pembangkit bisa menghemat Rp 2.000 per liter