Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur akan menindak tegas oknum penimbun tabung oksigen, vitamin, hingga obat-obatan untuk pasien COVID-19, karena telah terjadi kelangkaan di sejumlah apotek dan toko obat.
"Kami akan bekerja sama dengan Polresta Samarinda untuk menangani persoalan ini, jangan sampai ada oknum yang sengaja memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi mereka," kata Wali Kota Samarinda, Andi Harun usai rapat persiapan PPKM level 4 di Balaikota Samarinda, Ahad.
Menurut dia, untuk mengatasi kelangkaan tabung oksigen pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT Badak NGL, Samator, serta perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan oksigen untuk segera menyediakan kebutuhan oksigen bagi masyarakat tersebut.
"Kami juga akan memastikan tidak adanya perubahan harga beli tabung oksigen. Pihak berwajib juga akan menelusuri mengapa terjadi kelangkaan," katanya.
Dalam rangka persiapan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) level 4, Wali Kota Samarinda telah membagi tugas yakni penanganan dari Hulu, Hilir, dan Sosial.
Pada sisi Hulu (penanganan), dikomando asisten I. Sedangkan Hilir yakni pencegahan diketuai asisten II. Sementara di sisi sosial dipegang asisten III.
"Semua aturan pandemi ini satu komando dari Jakarta. Daerah tinggal melaksanakan saja," ucapnya.
Andi Harun menilai tak banyak perbedaan mengenai peraturan PPKM Mikro dengan PPMK Diperketat. Pada pelaksanaan PPMK Diperketat, jika posko sebelumnya berada di level kelurahan, sekarang berpindah ke level RT.
Ini berlaku pada daerah dengan tingkat penderita tinggi. Fungsi posko ini untuk melaksanakan 3 T, yakni Testing (tes), Tracing (penelusuran), dan Treatment (penanganan).
Seiring maraknya penderita di Samarinda, pemkot berencana akan menyiapkan rumah sakit khusus. Juga akan memberdayakan Puskesmas.
"Mulai besok, Puskesmas akan buka juga Sabtu dan Minggu dengan sistem piket," imbuh Andi Harun.
Pemkot Samarinda tindak tegas penimbun oksigen dan obat
Minggu, 25 Juli 2021 20:52 WIB
Kami juga akan memastikan tidak adanya perubahan harga beli tabung oksigen. Pihak berwajib juga akan menelusuri mengapa terjadi kelangkaan,