Balikpapan (ANTARA) - Sebanyak 1.500 santri dan warga sekitar Pondok Pesantren Bairuha di kawasan Gunung Guntur, Kelurahan Gunung Sari Ulu, Kecamatan Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan ikut vaksinasi COVID-19 yang digelar pesantren itu, Kamis.
Kegiatan vaksinasi di Pesantren Bairuha yang dikelola Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) digelar bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim).
“Saya kira ini contoh yang baik bagaimana masyarakat berperan, secara aktif dalam upaya memerangi COVID-19,” kata Kapolda Kaltim Irjen Pol Herry Rudolf Nahak yang hadir langsung pesantren.
LDII-pesantren, ujarnya, menyediakan tempat, tenaga kesehatan dari Puskesmas dan Polda, santri dan warga sekitar yang bersemangat untuk divaksin untuk membantu menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity (kekebalan komunitas).
“Sinergi yang baik sekali, yang bisa dicontoh kelompok masyarakat lain di Kaltim,” lanjut Kapolda.
Pada kesempatan yang sama Kapolda juga mengingatkan seluruh warga Kaltim untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Pakai masker, rajin cuci tangan, dan jangan membuat kerumunan, itu penting supaya tidak ada penyebaran baru,” tegas Kapolda.
Sementara itu pada waktu yang sama, Polresta Balikpapan membubarkan mahasiswa yang melakukan aksi demo menolak Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), langkah pemerintah untuk menekan penyebaran COVID-19.
Dari demonstrasi di Jalan A Yani itu juga Polisi juga menahan 15 mahasiswa untuk menjalani tes rapid antigen.
“Kami imbau untuk membubarkan diri, tidak diindahkan. Karena itu untuk keselamatan semua, kami bubarkan,” tegas Kapolresta Balikpapan Kombes Turmudi.
Kapolres Turmudi juga menjelaskan, sebelumnya polisi telah berusaha memfasilitasi mahasiswa agar bisa bertemu langsung dengan Wali Kota untuk berdialog atau menyampaikan tuntutan.
“Kemarin tim kami turun menemui koordinator lapangannya, juga menemui pihak perguruan tingginya, untuk mengimbau supaya tidak turun ke jalan. Pak Wali Kota juga siap bertemu mahasiswa,” ujarnya.