Bontang  (ANTARA Kaltim) - Kelompok Bibit Rakyat (KBR) yang terdiri kaum perempuan di tiga lokasi Teluk Kadere, Salantuko, Loktunggul, Kabupaten Bontang, pada tahun anggaran 2012 mendapat program kegiatan melakukan pembibitan bakau sebanyak 25.000 pohon.

"Kelompok Bibit Rakyat yang terdiri dari 50 anggota dari kaum perempuan, ibu rumah tangga maupun remaja putri, tahun ini mendapat pesanan sebanyak 25 ribu pohon bibit bakau," kata Direktur Pelaksana Yayasan Bina Kelola Lingkungan (Bikal) Karya Lestari, Hamzah, di Bontang, Minggu.

Hamzah menjelaskan selain pembibitan bakau, juga akan berlanjut ke penanaman dan perawatan melalui program donasi pohon kehidupan.

"Saat ini untuk Loktunggul saja dengan jumlah anggota 16 orang mereka telah berhasil mengumpulkan bibit 9.000 bibit bakau," ujarnya.

Perempuan-perempuan dan remaja putri dilokasi program pada saat tertentu yang disepakati akan turun di pesisir laut pinggiran hutan mangrove untuk melakukan pencarian bibit alam dan selanjutnya ditaruh di wadah "polybag" dan dipelihara sampai masa penanaman tiba.

"Kami sangat senang, pada saat turun lapangan kami anggap rekreasi dengan membawa makanan di lokasi pencarian bibit bakau alam yang jatuh di sela-sela akar bakau induk yang telah berumur puluhan tahun," timpal Magdalena anggota KBR Loktunggul.

Dalam pelibatan anggota melalui program itu, masing-masing anggota kelompok mencari bibit minimal 500 pohon.

"Kami mendapat upah satu batang bibit bakau Rp100 per pohon, dan proses memasukkan bibit bakau ke polybag mendapat upah Rp200 per pohon, sedang perawatan Rp700," ujar Madgalena, seorang remaja yang turut aktif di lokasi program.

Hamzah menambahkan pada saatnya nanti, seiring berjalannya program donasi pohon yakni perusahaan atau individu bisa melakukan pemberdayaan dengan biaya satu pohon sebanyak Rp67.000.

"Uang donasi Rp67.000 tersebut yang Rp60.000 merupakan biaya perawatan Rp5.000 perbulan selama setahun dan Rp7.000 sisanya untuk biaya bibit serta administrasi online," jelas Hamzah.

Melalui donasi pohon harapan ini, perusahaan dan donatur individu lainnya secara tidak langsung telah melakukan pemberdayaan perempuan dari keluarga miskin dengan mendapatkan upah melalui perawatan bakau.

"Perawatan bakau diantaranya melepas kerang yang nempel pada bakau yang masih dalam proses tumbuh atau melakukan cek bibit yang ditanam tumbang atau mati maka akan dilakukan penyulaman," ujar Hamzah di KBR Loktunggul Bontang Lestari.  (*)

Pewarta: Suratmi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012