Nunukan  (ANTARA News Kaltim) - Penyelesaian pembangunan bandar udara Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur masih membutuhkan dana Rp60 miliar, yang diharapkan berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Kaltim dan APBD Kabupaten Nunukan.

Kepala Bandar Udara Nunukan, M Fadil mengatakan di Nunukan Senin, kuota anggaran yang dibutuhkan untuk penambahan landasan pacu sepanjang 500 meter tersebut biasanya terbanyak dari APBD provinsi.

Sebenarnya, pembangunan penambahan landasan pacu sudah dikerjakan sejak 2006 dengan kegiatan pembebasan lahan dan penimbunan. Dana yang digunakan pada pembebasan lahan berasal dari APBD Kabupaten Nunukan, sedangkan timbunannya menggunakan anggaran dari APBN senilai Rp2,5 miliar, katanya.

Ia juga mengatakan, lahan penambahan landasan pacu Bandar Udara Kabupaten Nunukan sepanjang 500 meter itu, sekitar 100 meter lagi belum rampung pembebasannya. Sehingga pembangunannya dihentikan sementara.

"Pembangunannya terpaksa dihentikan dulu karena masih ada lahan yang bermasalah yaitu belum dibebaskan oleh pemda Nunukan," ujarnya.

Soal anggaran sebesar Rp60 miliar yang masih dibutuhkan, Fadil enggan memastikan kapan pengusulannya kepada pemerintah pusat dan pemerintah Pronvinsi Kaltim.

Menurutnya, anggaran yang dibutuhkan tersebut akan diusulkan apabila pembebasan lahan oleh pemerintah Kabupaten Nunukan telah rampung.

"Masalah dana yang dibutuhkan Rp60 miliar itu baru diusulkan setelah pembebasan lahannya selesai semuanya," tegasnya. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012