Pekanbaru (ANTARA News) - Sebanyak 681 titik panas atau "hotspot" mengepung seluruh daratan Sumatera dengan titik panas terbanyak berada di Sumatera Selatan yakni 227 titik dan Riau ada 205 titik.

"Peningkatan titik panas untuk sejumlah wilayah Sumatera itu disebabkan suhu udara dalam beberapa hari terakhir yang memang cenderung panas," kata analis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Riau, Yudhistira Mawadah, di Pekanbaru, akhir pekan lalu.

Ia mengatakan mengatakan titik panas juga terdeteksi oleh Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) ada 94 titik di Provinsi Jambi, Sumatera Utara (56), Lampung (34), Bangka Belitung (32), Sumatra Barat (19), Bengkulu (9), Aceh (4), serta Kepulauan Riau (1).

Dilihat secara grafik sejak satu pekan ini, kata Yudhistira, kemunculan titik panas di Sumatera itu cenderung mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tanggal 21 Juli 2012, kata dia, di Sumatera hanya terdeteksi ada sebanyak tujuh titik panas, kemudian pada tanggal 23 Juli meningkat drastis menjadi 91 titik.

Sempat turun menjadi 89 titik pada tanggal 24 juli 2012, namun di tanggal 25 Juli justru kembali meningkat drastis menjadi 218 titik, lalu tanggal 26 Juli meningkat lagi menjadi 397 titik dan hingga Sabtu mencapai 681 titik dan mengepung seluruh daratan Pulau Sumatera.

Menurut dia, kondisi panas di Sumatera termasuk Riau juga disebabkan gangguan alam yakni badai Vicenta di Vietnam.

"Awalnya, kami prediksi dampak badai tersebut akan berakhir hari ini, mengingat terus menurunnya pertumbuhan badai itu di Vietnam. Namun, peta satelit cuaca untuk Sabtu mencatat situasi awan yang menyelimuti langit di sebagian besar wilayah Sumatera masih tampak minim akibat tersedot oleh peristiwa badai Vicenta di Vietnam," katanya.

"Dengan demikian, bisa jadi dampak badai ini masih mempengaruhi sebagian wilayah Sumatera, khususnya Riau sampai saat ini," katanya.  (*)


Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012