Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) kembali melepasliarkan Orangutan Kalimantan (pongo pygmaeus morio) ke Hutan Kehje Sewen di Kutai Timur, Kalimantan Timur.

"Kami melepaskan Hamzah dan Berlian pada Minggu (6/5) pukul 09.00 pagi," kata Ajeng Ika Nugraheni, pejabat komunikasi BOS, Selasa.

Hamzah adalah orangutan jantan berusia 9 tahun dan Berlian orangutan betina, berusia 10 setengah tahun. Keduanya dibawa dari Samboja Lestari pada Sabtu (5/5).

Mereka dibawa dari Samboja Lestari dengan helikopter TNI-AU Super Puma NAS 322 dari Skuadron Udara 6 TNI Angkatan Udara yang bermarkas di Pangkalan Udara Atang Sandjaja, Bogor.

Sampai di Kehje Sewen, Hamzah dan Berlian sementara tinggal di kandang habituasi selama satu malam. Kandang adaptasi itu ada di di Gunung Belah, titik pelepasan di Hutan Kehje Sewen, Pelangsiran, Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur.

"Mereka perlu penyesuaian kepada lingkungan yang baru selama sehari pertama," jelas Ajeng.

Baru kemudian Minggu pagi kedua orangutan benar-benar kembali ke alam liar.

Hutan Kehje Sewen adalah hutan yang dikelola PT Rehabilitasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI), bagian dari 86.000 hektare hutan yang terus direhabilitasi agar cocok menjadi tempat bagi orang-orangutan Borneo tersebut.

Samboja Lestari adalah fasilitas rehabilitasi orangutan milik BOS di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Diperlukan satu jam penerbangan dari Samboja Lestari ke Hutan Kehje Sewen di Muara Wahau, Kutai Timur.

BOS bekerja sama secara khusus dengan TNI Angkatan Udara untuk menerbangkan orangutan dengan helikopter Super Puma NAS-332 tersebut.

"Satu kebanggaan bagi kami dapat bekerja sama dengan Yayasan BOS untuk pelepasliaran orangutan yang selama ini menjadi program pemerintah dan dunia internasional," kata Letkol Penerbang Riva Yanto, Komandan Pangkalan Udara Sepinggan, Balikpapan.

Dua pekan sebelumnya tiga ekor orangutan berumur 8 tahun bernama Casey, Lesan, dan Mail dilepasliarkan Minggu (22/4), juga di hutan Kehje Sewen, Kutai Timur.

Sebelumnya, tiga menteri Kabinet Indonesia Bersatu yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, dan Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, serta Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menggotong sendiri kandang-kandang tempat ketiga orangutan tersebut dari tepi lapangan ke helikopter di tengah helipad di Samboja Lestari.

Bungaran Saragih, Ketua Yayasan BOS yang juga Menteri Pertanian di zaman Presiden Megawati, turut serta mengangkati kandang-kandang tersebut.

"Dari BOS, kami kembalikan kepada negara," kata Saragih.

Selain ketiga Casey, Lesan, dan Mail, dan kemudian Hamzah dan Berlian, masih ada tidak kurang dari 230 orangutan lain yang jadi penghuni Samboja Lestari.

Karena tidak memiliki hutan tempat ang aman dan cukup luas, sampai sepuluh tahun terakhir BOS tidak bisa melakukan pelepasliaran orangutan yang dirawat dan dididiknya hingga kemudian ada PT Rehabilitasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI) yang mengelola Hutan Kehje Sewen. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012