Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Tiga ekor orangutan yang simbolis dilepasliarkan oleh tiga menteri Kabinet Indonesia Bersatu, tiba di Hutan Kehje Sewen, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Minggu (22/4) pukul 13.50 Wita, dengan disambut hujan dan badai.

Di tengah hujan badai, helikopter Super Puma TNI-AU berputar-putar hingga sepuluh menit sebelum mendarat di helipad pukul 14.00 Wita dan menurunkan Casey, Lesan, dan Mail, ketiga orangutan tersebut, kata pejabat komunikasi PT Rehabilitasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI) Ajeng Ika Nugraheni yang dihubungi dari Balikpapan, Selasa.

Begitu mendarat, kandang-kandang yang berisi ketiga orangutan segera dibawa ke Camp 103.

Masih diterpa hujan, rombongan yang menggunakan mobil-mobil gardan ganda segera berangkat ke titik pelepasan di Gunung Belah, satu kilometer dari Camp 103.

Karena Sungai Telen, sungai di antara camp dan titik pelepasan meluap, pelepasan ditunda hingga Senin.

"Casey, Lesan, dan Mail menginap dulu di Camp 103," tutur Ajeng Ika Nugraheni.

PT RHOI adalah pengelola hutan Kehje Sewen sebagai tempat pelepasliaran orangutan tersebut.

Ketiga orangutan (Pongo pygmaeus) dilepasliarkan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya dan Gubernur Kaltim Awang Faroek dari tempat tinggal sementara fasilitas rehabilitasi orangutan Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Samboja Lestari Kukar.

Pada Senin (23/4) pagi, saat sungai sudah surut dan rombongan bisa menyeberang, mereka dibawa ke titik pelepasan.

Di sana Casey, Lesan, dan Mail dimasukkan kandang habituasi (adaptasi, penyesuaian diri dengan habitat baru) untuk 24 jam berikutnya.

Kandang habituasi ini kandang besi setinggi hingga 4 meter, lebar 2,5 meter, dan panjang 3 meter.

"Begitu tiba di kandang itu, Casey makan banyak sekali, dan kemudian sudah mulai memanjat di kandangnya," cerita Ajeng.

Tentang situasi terakhir Selasa ini, menurut Ajeng yang ada di Jakarta, belum mendapatkan laporan terakhir dari tim di Camp 103.

"Bila cuaca baik, pagi Selasa ini pintu kandang habituasi pasti sudah dibuka, dan ketiga orangutan pasti sudah keluar untuk mulai mencari makan sendiri," kata Ajeng.

Casey, orangutan betina, Mail dan Lesan orangutan jantan, berusia delapan tahun, sudah lulus dari sekolah-peliaran kembali orangutan di Samboja Lestari. Mereka sudah selayaknya orangutan liar, sudah tahu makanannya apa di alam liar, bisa mencarinya, dan bisa pula membuat sarang sendiri.

"Selama beberapa waktu ke depan mereka mungkin masih berkeliaran dekat kandang habituasi tersebut. Kami juga akan terus memantau mereka untuk memastikan mereka baik-baik saja," demikian Ajeng. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012