Balikpapan  (ANTARA News Kaltim) - Tiga menteri kabinet melepasliarkan tiga ekor orangutan (pongo pygmaeus) berumur delapan tahun bernama Casey, Lesan, dan Mail di Hutan Kehje Sewen, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Minggu.

Ketiga orangutan itu dikirim dengan menggunakan helikopter TNI-AU dari fasilitas rehabilitasi orangutan milik Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Samboja Lestari, Samboja, Kutai Kartanegara, tepat pukul 12.28 Wita.

Sebelumnya, tiga menteri Kabinet Indonesia Bersatu yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, dan Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, serta Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menggotong sendiri kandang-kandang tempat ketiga orangutan dari tepi lapangan ke helikopter di tengah helipad.

Bungaran Saragih, Ketua Yayasan BOS yang juga Menteri Pertanian di masa Presiden Megawati Soekarnoputri, turut serta mengangkati kandang-kandang tersebut.

"Dari BOS, kami kembalikan kepada negara," kata Saragih. Selain ketiga Casey, Lesan, dan Mail, masih ada tidak kurang dari 230 orangutan lain yang jadi penghuni Samboja Lestari.

Karena tidak memiliki hutan tempat yang aman dan cukup luas, sampai sepuluh tahun terakhir BOS tidak bisa melakukan pelepasliaran orangutan yang dirawat dan dididiknya.

"Saya bangga orangutan kita akhirnya bisa kembali ke habitatnya, tempat di mana seharusnya mereka berada," kata Menko Hatta Rajasa kemudian.

Menurut Saragih, meski dibawa ke Kehje Sewen hari Minggu, baru Selasa (24/4) ketiga orangutan akan dilepaskan ke hutan.

"Mereka perlu penyesuaian kepada lingkungan yang baru selama dua hari pertama," jelas Saragih.

Hutan Kehje Sewen adalah hutan yang dikelola PT Rehabilitasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI), bagian dari 86.000 hektare hutan yang terus direhabilitasi agar cocok menjadi tempat bagi orang-orangutan Borneo tersebut.

"Saya juga senang dapat menyaksikan bahwa para pemangku kepentingan, pemerintah, LSM, dunia usaha, masyarakat, berperan serta untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati," lanjut Hatta.

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyebutkan, bahwa ia akan terus mengajak sektor swasta untuk berpartisipasi dalam program pelepasliaran orangutan ini.

"Kami menyadari, proses pelepasliaran ini tidak murah. Saya akan ajak para pengusaha untuk menjadi sponsor kegiatan-kegiatan lingkungan dan pelestarian alam seperti ini," kata Menhut.

Dalam kesempatan itu juga Prof Bungaran Saragih mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah banyak membantu.

"Hari ini terimakasih yang sebesar-besarnya kepada TNI-AU, PT Kaltim Prima Coal, dan BCA yang senang bermitra dengan BOS dan menyediakan dukungan logistik dan transportasi bagi kegiatan ini," kata Saragih. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012