Braima Dabo dari Guinea-Bissau tak akan memenangi medali kejuaraan dunia atletik, tetapi dia membuat dunia kagum pada Jumat waktu setempat setelah membantu Johnathan Busby dari Aruba guna melintasi garis finish 5.000 meter putra.
Aksinya disebut sebagai unjuk sportivitas nan memukau.
Itu adalah akhir menyakitkan sekaligus mengharukan pada heat pembuka nomor 5.000m putra ketika Busby yang tertekan dan hampir pingsan, ditolong oleh Dabo pada putaran terakhir untuk mencapai garis finis. Kedua atlet itu melintasi garis finis untuk disambut tepuk tangan meriah penonton di Stadion Khalifa.
"Tujuan utama saya adalah mewakili negara saya sebaik mungkin dan saya senang bisa membantu orang lain," kata Dabo yang berbahasa Portugis kepada Reuters. "Saya melihat dia tak berlari dengan cara yang benar, dia oleng, saya tahu dia tak akan sampai finis."
"Saya sudah tahu saya tak akan bisa memecahkan rekor pribadi saya, jadi begitu saya tahu itu, lebih baik mengejar tujuan utama, yaitu menuntaskan lomba. Pikiran saya adalah membantu dia menyelesaikan lomba, itu poin dari lomba ini."
Heat ini dimenangkan oleh Selemon Barega dari Ethiopia dengan catatan waktu 13 menit 24,69 detik, tetapi upaya heroik yang berlangsung di belakang pemenanglah yang memenangkan hati penonton.
Ketika kedua atlet melintasi garis finish hampir lima menit kemudian, Dabo memapah Busby sampai personel darurat muncul hingga pelari Aruba itu didudukkan di kursi roda dan dibawa ke luar dari lintasan.
Tak ada kabar soal kondisi Busby yang berusia 33 tahun.
"Dia berterima kasih kepada saya dan dia kesakitan, dia tak bisa bicara banyak, lagi pula, bahasa kami berbeda sehingga tak bisa lama berbicara," kata Dabo seperti dikutip Reuters.
Ditanya tentang reaksi orang banyak terhadap sikap sportifnya, Dabo yang rendah hati mengatakan tak ada yang berubah.
"Saya tetap sama seperti yang dulu - saya bangga ada di sini mewakili negara saya."
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
Aksinya disebut sebagai unjuk sportivitas nan memukau.
Itu adalah akhir menyakitkan sekaligus mengharukan pada heat pembuka nomor 5.000m putra ketika Busby yang tertekan dan hampir pingsan, ditolong oleh Dabo pada putaran terakhir untuk mencapai garis finis. Kedua atlet itu melintasi garis finis untuk disambut tepuk tangan meriah penonton di Stadion Khalifa.
"Tujuan utama saya adalah mewakili negara saya sebaik mungkin dan saya senang bisa membantu orang lain," kata Dabo yang berbahasa Portugis kepada Reuters. "Saya melihat dia tak berlari dengan cara yang benar, dia oleng, saya tahu dia tak akan sampai finis."
"Saya sudah tahu saya tak akan bisa memecahkan rekor pribadi saya, jadi begitu saya tahu itu, lebih baik mengejar tujuan utama, yaitu menuntaskan lomba. Pikiran saya adalah membantu dia menyelesaikan lomba, itu poin dari lomba ini."
Heat ini dimenangkan oleh Selemon Barega dari Ethiopia dengan catatan waktu 13 menit 24,69 detik, tetapi upaya heroik yang berlangsung di belakang pemenanglah yang memenangkan hati penonton.
Ketika kedua atlet melintasi garis finish hampir lima menit kemudian, Dabo memapah Busby sampai personel darurat muncul hingga pelari Aruba itu didudukkan di kursi roda dan dibawa ke luar dari lintasan.
Tak ada kabar soal kondisi Busby yang berusia 33 tahun.
"Dia berterima kasih kepada saya dan dia kesakitan, dia tak bisa bicara banyak, lagi pula, bahasa kami berbeda sehingga tak bisa lama berbicara," kata Dabo seperti dikutip Reuters.
Ditanya tentang reaksi orang banyak terhadap sikap sportifnya, Dabo yang rendah hati mengatakan tak ada yang berubah.
"Saya tetap sama seperti yang dulu - saya bangga ada di sini mewakili negara saya."
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019