Pemerintah perlu melibatkan para kreator untuk menciptakan ikon Ibu Kota Negara (IKN) baru, setelah ditetapkan di Provinsi Kalimantan Timur, agar hasilnya indah dan daya tariknya kuat, kata Wakil Ketua Komisi X DPR-RI  Hetifah Sjaifudian.


"Saat rapat dengan Komisi X DPR -RI dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Gedung DPR kemarin, saya juga mengusulkan bahwa untuk ikon IKN harus melibatkan orang kreatif (kreator, red.). Ini saya anggap penting karena ikon IKN juga merupakan bagian dari simbol negara," ujar dia ketika dihubungi dari Samarinda, Kamis.

Dengan Kaltim sebagai calon Ibu Kota, lanjutnya, maka provinsi itu perlu mendapat dukungan program pemerintah dari berbagai sisi, di antaranya sektor ekonomi kreatif, sehingga sumber daya yang ada bisa dikelola masyarakat, terutama pemuda, yang selama ini sudah menekuni ekonomi kreatif.

Apalagi, katanya, di Kaltim ada dua daerah yang sudah masuk 10 besar sebagai kabupaten/kota kreatif, yakni Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara, sehingga para pelaku ekonomi kreatif dan para kreator yang tergabung dalam satu wadah kreativitas, bisa dilibatkan dalam mendesain ikon tersebut.

"Bekraf bisa membuat 'gathering' dengan memfasilitasi pertemuan 10 kepala daerah di Kaltim dengan pelaku ekonomi kreatif. Hal ini untuk membicarakan peluang ekonomi kreatif dan persiapan Kaltim menjadi Ibu Kota Negara," ucap Hetifah.

Ia mengatakan tugas Bekraf, antara lain merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan bidang ekonomi kreatif sehingga upaya menggali peluang dan berusaha mengembangkan semua potensi di kawasan calon IKN itu merupakan salah satu tugas yang tepat untuk menyongsong kepindahan Ibu Kota.

Ia melanjutkan DPR RI juga mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Kaltim, salah satu bukti dukungan itu, pada Juli lalu sejumlah anggota Komisi X DPR RI melakukan kunjungan ke Kaltim untuk berdialog dengan para pelaku ekonomi kreatif dan menyerap aspirasi tentang pengembangan ekonomi. 


 

Pewarta: M. Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019