Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Dua anggota DPR RI asal Kalimantan Timur, Hetifah Sjaifudian dan Yusran Aspar, mengisi waktu reses mereka di Kota Balikpapan, Kaltim, Sabtu (24/12).

Hetifah Sjaifuddin, anggota Komisi X DPR RI asal Partai Golkar mengikuti diskusi publik di Harian Tribun Kaltim, dengan menjadi pembicara dalam diskusi yang bertajuk Peranan Pemerintah dalam Pembinaan Kaum Marginal, Pemuda, dan Pendidikan Luar Sekolah tersebut.

Sedangkan Yusran Aspar, anggota Komisi IV DPR RI bertemu dengan konstituen dan kader-kader Partai Demokrat di Restoran Tiptop, Pantai Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera).

"Saya menerima banyak aspirasi dari kelompok tani dan nelayan dari wakil-wakil mereka yang hadir di sini," ujar Yusran.

Kebanyakan aspirasi itu, katanya, berupa permintaan kemudahan akses ke sumber-sumber pendanaan.

Komisi IV DPR RI adalah komisi yang membidangi pertanian, pangan, kehutanan, perkebunan, kelautan, dan perikanan.

Selain menerima aspirasi konstituen, Yusran yang juga pengurus Partai Demokrat Kalimantan Timur berkoordinasi dengan kader-kader Demokrat lain.

Sementara dalam forum diskusi yang digelar Harian Tribun Kaltim setiap Sabtu dengan tema berganti-ganti tersebut, Hetifah terlibat diskusi yang berlangsung hingga 3 jam dengan sejumlah tokoh pendidikan Balikpapan.

Komisi X dimana Hetifah bergabung memang mengurusi masalah Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata yang menjadi topik diskusi.

Dalam konteks pendidikan untuk kaum marginal, diskusi menyoroti pendidikan di tempat-tempat terpencil, perbatasan, dan untuk warganegara RI yang berada di perkebunan Malaysia.

"Namun demikian hendaknya jangan menutup mata bahwa di kota pun, di Balikpapan, masih ada anak-anak kita yang tidak dapat bersekolah, tidak bisa mengakses pendidikan, dengan beragam alasan," kata Joko Suseno, penggiat pendidikan Balikpapan.

Untuk itulah, kata Hetifah menanggapi hal tersebut, dirinya mengajak Ella Yulaelawati, Direktur pada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Setidaknya dengan diskusi ini saya mendapat masukan-masukan baru untuk memengaruhi pemerintah guna membuat keputusan yang lebih baik untuk kita semua," ujar Hetifah.  (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011