Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Korban ke-22 ambruknya Jembatan Kartanegara, Kalimantan Timur, diduga adalah satpam Bank BNI Cabang Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, korban yang ditemukan mengapung di sekitar Kecamatan Loa Kulu atau lebih empat kilomter dari lokasi ambruknya Jembatan Kartanegara, Senin pagi sekitar pukul 07.45 Wita tersebut, berhasil dikenali berdasarkan pakaian yang dikenakan.

Korban bernama Anas Kuriniawan (34) satpam Bank BNI cabang Tenggarong itu ditemukan masih menggunakan seragam satpam lengkap dengan kartu identitas.

Namun, Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kalimantan Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi Budi Heryadi mengaku pihaknya masih berupaya mencocokkan data korban yang ada pada posko `ante mortem` dengan hasil identifikasi di posko "post mortem".

"Kami belum berani menyimpulkan identitas korban walaupun pada tubuhnya masih melekat pakaian seragam serta tanda pengenal sebab masih perlu pencocokan," kata Ketua Tim DVI Kalimantan Timur, AKBP Budi Heryadi.

Budi mengatakan, pihaknya masih melakukan identifikasi untuk mencocokkan properti yang digunakan korban berdasarkan keterangan keluarga nya di posko "ante mortem" dengan data hasil identifikasi Tim di "post mortem". Dari pencocokkan data itu, Tim DVI baru bisa mengambil kesimpulan.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di Posko Jembatan Ambruk Polres Kutai Kartanegara, Anas Kurniawan dilaporkan hilang oleh rekannya yang bernama Suyono.

"Korban dilaporkan hilang oleh rekannya bernama Suyono. Berdasarkan keterangan Suyono, pada Sabtu (26/11), korban ditugaskan ke Samarinda dan diduga dia ikut terjatuh saat pulang. Anas Kurniawan merupakan salah satu korban yang dilaporkan hilang sehingga dengan ditemukannya jasad korban masih 14 orang lainnya dinyatakan masih hilang," ungkap salah seorang petugas posko Jembatan Ambruk Polres Kutai Kartanegara, Ajun Komisaris, Suradji.

Jembatan Kartanegara ambruk pada Sabtu (26/11) mengakibatkan 22 orang tewas dan 14 lainnya dinyatakan masih hilang. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011