Samarinda (Antaranews Kaltim) - Pelatih Persib Bandung Mario Gomez mengaku kecewa usai timnya menelan kekalahan 0-1 saat menghadapi tuan rumah Mitra Kukar pada lanjutan kompetisi Liga 1 di Stadion Aji Imbut, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Jumat.

Gomez kepada awak media usai pertandingan mengatakan, para pemainnya sudah memeragakan taktik dan strategi pertandingan dengan bagus, namun hasilnya tidak sesuai dengan target.

"Ada satu catatan saya terkait pertandingan hari ini, tim kami sudah bermain bagus, namun pengadil pertandingan kurang fair dan lebih menguntungkan tim tuan rumah," kata pelatih asal Argentina itu di Stadion Aji Imbut.

Ia membeberkan timnya layak mendapatkan hadiah penalti ketika penyerangnya Jonathan Bauman terjatuh usai berebut bola dengan pemain belakang Mitra Kukar Lutfi Kamal.

Bauman terjatuh di area kotak penalti, namun wasit Iwan Sukoco tak menilai kejadian itu sebagai pelanggaran.

"Banyak pelanggaran lain bagi tim kami tidak mendapatkan respon wasit, tapi justru ketika tim rumah langsung diberikan pelanggaran," katanya.

Ia menilai timnya sangat kesulitan meraih kemenangan karena harus menghadapi banyak musuh dan itu bukan hanya tim lawan.

"Musuh Persib tidak hanya tim lawan, tapi federasi. Harusnya kami dapat dua penalti. Saya tidak mengerti dengan keputusan wasit. Federasi sengaja menaruh wasit dari Malang di laga ini, karena selanjutnya kita akan melawan Arema FC," ungkap Gomez.

Senada dengan pelatihnya, pemain Persib Muhammad Wildan mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit Iwan Sukoco yang dianggap lebih menguntungkan tuan rumah.

"Apa boleh buat itu kemenangan tidak berpihak kepada kami. Walaupun tidak sesuai target, kami akan respek dengan hasil ini. Terima kasih untuk rekan-rekan yang sudah bekerja keras," kata Wildan.

Meski menelan kekalahan posisi Persib masih aman di pucuk klasemen dengan 35 poin. (*)

Baca juga: RD bersyukur bisa redam Persib Bandung
Baca juga: Bayu Pradana bawa Mitra ungguli Persib Bandung

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018