Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, mengalokasikan anggaran sebesar Rp8 miliar untuk proyek pelebaran parit dan selokan, sebagai upaya mengatasi banjir di wilayah Balikpapan Tengah.

"Anggaran itu akan kita masukkan di APBD Perubahan 2018," kata Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh, dihubungi di Balikpapan, Kamis.

Anggaran itu akan digunakan untuk membersihkan saluran-saluran air di sepanjang Jalan Pangeran Antasari, mulai dari pertigaan atau muaranya di Jalan Jenderal Sudirman hingga ke pertigaan Tugu Adipura atau biasa dikenal sebagai kawasan Gunung Kawi sepanjang lebih kurang 3 kilometer.

"Juga untuk pembebasan lahan guna melebarkan parit drainase," kata Camat Balikpapan Tengah Budi Mulyatno pada kesempatan terpisah.

Pelebaran parit itu akan menggunakan sebagian halaman rumah atau toko warga.

Menurut Mulyatno, akan dibebaskan lahan milik 190 kepala keluarga, yaitu 100 kepala keluarga di Kelurahan Sumber Rejo dan 90 kepala keluarga di Kelurahan Karang Rejo.

Pembebasan lahan untuk normalisasi drainase di Jalan Pengeran Antasari itu mengambil 4 meter di kiri jalan dan 4 meter di kanan jalan, termasuk juga pembersihan saluran-saluran dari sampah dan sedimentasi.

Dengan saluran selebar itu diharapkan volume air yang turun dari perbukitan di kala hujan bisa tertampung semua dan tidak meluber ke jalan. Pembuangan air ke laut juga diharapkan bisa lebih cepat berlangsung.

"Ini upaya kita untuk mengurangi titik banjir, mudah-mudahan bisa mengeliminasi masalah," kata Abdulloh.

Dalam tiga tahun terakhir, Kota Balikpapan memiliki titik-titik banjir yang kian parah. Daerah paling rendah adalah asrama prajurit TNI di Damai dan di Jalan Beler, di mana ada rumah yang bila hujan lebat terendam hingga ke atap.

Untuk banjir di Damai ini solusi yang sama dengan Jalan Pangeran Antasari juga diterapkan, yaitu pelebaran sungai, parit, got, juga membersihkannya dari sedimentasi. Hanya saja solusi itu belum bisa diterapkan sepenuhnya karena keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemkot. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018