Samarinda (Antaranews Kaltim) -  Pengprov Persatuan Bisbol dan Sofbol Seluruh Indonesia (Perbasasi) Kalimantan Timur mendukung penerapan aturan baru terkait pembatasan usia atlet untuk PON 2020 di Papua.

Sekretaris Umum Pengprov Perbasasi Kaltim, Firmanuddin saat ditemui wartawan di Samarinda, Kaltim, Senin, menjelaskan bahwa aturan pembatasan usia tersebut sesuai dengan hasil keputusan pada musyawarah kerja nasional (mukernas) di Jakarta pada 2-4 Februari 2018.

Ia mengatakan pembatasan usia untuk cabang olahraga sofbol yaitu U-23. Sedangkan untuk cabang olahraga bisbol batasan usia 19 tahun ke atas.

"Sejak PON 2012 sebenarnya sudah digulirkan wacana U-23. Tapi baru tahun ini digulirkan," ungkap Firmanuddin.

Menurutnya batasan usia di sofbol ini merupakan hal baru bagi tiap Provinsi. Kendati demikian, Pengprov Perbasasi Kaltim tetap mendukung batasan usia U-23 di PON agar lebih banyak regenerasi atlet.

"Dari 24 provinsi memang lebih banyak memintanya usia itu 23 tahun. Kita Kaltim harus mendukung keputusan Mukernas, apapun itu harus dilaksanakan," ucap Firmanuddin.

Terkait hal itu, pihaknya akan segera mempersiapkan kejuaraan dengan batasan usia yang mendukung kebijakan U-23 tahun di cabang sofbol untuk PON 2020.

Ia mengakui, saat ini belum semua pengcab di Kaltim membina usia dini. Oleh karena itu pihaknya berniat segera mengisi batasan usia itu ke seluruh Pengcab.

Termasuk untuk pergelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Kutai Timur, Perbasasi Kaltim berencana menetapkan batasan usia atletnya.

"Dengan adanya Pembatasan usia atlet menjadi U-23 ini, ya kami siap memberikan edaran yang baru. Tapi bisa saja kami akan menyampaikan batasan usia U- 20 tahun untuk Porprov 2018. Tapi ini belum bisa kita pastikan. Tapi idealnya 20 tahun karena dua sampai tiga tahun lagi atlet tersebut akan bertarung di PON," ungkapnya. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018