Penajam (Antaranews Kaltim) - Biaya operasional genset untuk pengadaan listrik di Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, diperkirakan mencapai sekitar Rp2 miliar per tahun, kata Direktur RSUD Jense Grace Makisurat.

"Kami perkirakan dalam satu tahun biaya pembelian solar genset untuk pengadaan listrik diperkirakan sekitar Rp2 miliar," kata Grace Makisurat ketika dihubungi di Penajam, Sabtu.

Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara terpaksa harus menggunakan genset atau generator untuk memenuhi kekurangan daya listrik yang mencapai sekitar 903 kilovolt amper.

Hal tersebut disebabkan usulan anggaran biaya penambahan daya listrik yang diajukan RSUD Ratu Aji Putri Botung tidak diakomodir Tim Anggaran Pemerintah Daerah atau TAPD Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Kami sudah ajukan usulan anggaran penambahan daya listrik itu sejak anggaran perubahan 2017," ungkap Grace Makisurat.

Namun lanjut ia, hingga 2018 belum disetujui karena alasan kondisi anggaran Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara terus mengalami defisit.

RSUD Ratu Aji Putri Botung mengajukan anggaran untuk penambahan daya tersebut mencapai lebih kurang Rp4,5 miliar.

Grace Makisurat menjelaskan kebutuhan listrik RSUD Ratu Aji Putri Botung sekitar 1,1 megawatt dan yang tersedia saat ini hanya 197 kilovolt amper, sehingga masih memerlukan tambahan 903 kilovolt amper.

Dengan tidak diakomodir anggaran penambahan daya listrik tersebut menurut dia, RSUD Ratu Aji Putri Botung harus menyediakan anggaran pembelian solar untuk genset atau generator yang cukup tinggi.

Grace Makisurat memperkirakan dalam satu tahun biaya pembelian solar untuk genset atau generator itu mencapai lebih kurang Rp2 miliar.

Ironsinya, jika pada tahun sebelumnya biaya pembelian solar ditanggung RSUD dan pemerintah kabupaten, namun pada 2018 biaya pembelian solar dipastikan menjadi beban RSUD Ratu Aji Putri Botung. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018