Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Seorang peserta lomba lari lintas alam "Pan Indo Hash" di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu, harus dilarikan ke Puskesmas Karang Joang dan kemudian dirujuk ke RS Kanujoso Djatiwibowo, karena mengalami gangguan kesehatan.

"Kami belum dapat identitas lengkap yang bersangkutan, baru tahu bahwa yang bersangkutan dari Lampung," jelas Kepala Seksi Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara Octavianto.

Petugas kesulitan mendapatkan data peserta itu, karena yang bersangkutan tidak stabil dan berperilaku seperti orang mengigau dan setengah sadar.

Acara lari lintas alam Pan Indo Hash menempuh jarak sepanjang 33 kilometer, dimulai dari kawasan wisata Bukit Bangkirai dan berakhir di Kebun Raya Balikpapan.

Lari dimulai pukul 09.15 Wita hingga pukul 16.00 Wita. Jarak sepanjang itu diawasi panitia dengan membuat lima pos dengan titik pengecekan.

"Kejadian yang menimpa korban terjadi di antara Pos 2 dan Pos 3 yang berjarak 9 kilometer," jelas Octa.

Korban diduga mengalami gangguan jantung, sementara seluruh badannya kram dan kaku. Penyebabnya kemungkinan besar adalah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, mengingat saat itu cuaca panas terik dan di hutan udara pengap.

Menurut Octa, Basarnas menerima laporan pukul 14.00 Wita dari panitia. Bersama tim Bantuan Darurat (Banda) akhirnya berhasil mencapai lokasi korban sekitar 30 menit kemudian dan segera mengevakuasi korban.

Korban akhirnya sampai di Pos 4 pukul 16.05 Wita dan ambulan yang sudah menunggu segera melarikannya ke Puskesmas Karang Joang di Km 12 untuk mendapatkan pertolongan pertama.

"Mengingat kondisi jalan yang rusak dan banyak pohon tumbang di jalan, mobil operasional panitia yang punya kemampuan offroad juga tak bisa masuk jauh. Pertama kali korban kami bawa dengan tandu darurat yang dibuat dari batang pohon dan baju-baju kaus sesama peserta," kata Erik, relawan Banda.

Tidak kurang dari 2 km korban ditandu oleh sesama peserta dan relawan Banda. Kemudian juga datang bantuan dari prajurit TNI dari Batalyon Kavaleri Satya Lembuswana yang juga membantu panitia. Korban masih ditandu sampai 1 km berikutnya menuju titik terdekat mobil double cabin bisa menjemput.

Sebelumnya bersama prajurit TNI juga datang dokter dan memberikan pertolongan dengan memberi oksigen untuk menstabilkan napas korban.

Para penolong menyampaikan kepada dokter bahwa yang bersangkutan sudah dibantu minum obat yang dibawanya, yang diketahui obat untuk penyakit jantung. Minum obat adalah atas permintaan korban sendiri.

"Tapi, dia tidak mau minum," kata Anne, peserta dari Belanda yang pertama kali menolong korban bersama suaminya Jurn dan kawan mereka Peter, serta panitia bernama Effendi.

Dengan ditaruh di bak double cabin dan dikawal dokter, korban akhirnya sampai di Pos 4 di jalan besar beton Km 13 di Kawasan Industri Kariangau, dan terus di bawa ke Puskesmas Karang Joang.

"Kami masih pantau terus kondisinya. Semoga bisa segera stabil dan pulih," kata GM Balikpapan Hash House Harriers Johny Soselisa, satu koordinator acara lari tersebut. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017