Samarinda (ANTRA Kaltim) - Lebih dari 1.000 mahasiswa baru Universitas Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur, mengikuti sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat di Auditorium 27 September milik kampus tersebut.
"Sosialisasi JKN-KIS yang khusus melibatkan mahasiswa baru sekarang, merupakan yang pertama kali kami gelar karena sebelumnya melibatkan masyarakat umum," ujar Deputi Direksi Wilayah Kaltim, Kalsel, Kalteng, dan Kaltara BPJS Kesehatan Ni Mas Ratna Sudewi di Samarinda, Senin.
Hal itu dikatakan Ratna setelah menjadi narasumber dalam acara yang juga menghadirkan binaragawan Ade Rai selaku Brand Ambassador BPJS Kesehatan dan Kasi Pemberdayaan Masyarakat BNNP Kaltim Kompol Mustakim.
Menurut Ratna, sosialiasi tentang manfaat JKN-KIS sudah dilakukan sejak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dibentuk tahun 2014 lalu, bahkan sosialiasi akan terus dilakukan agar program nasional ini semakin dikenal masyarakat luas.
Sedangkan sosialisasi khusus kepada mahasiswa baru guna mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang baru kali ini digelar, karena mahasiswa merupakan agen perubahan. Melalui kegiatan ini diharapkan mereka menjaga kesehatan dan lebih mengenal apa saja kelebihan JKN-KIS.
"Sosialisasi JKN-KIS akan terus kami gelar karena untuk mendekatkan program ini kepada masyarakat, termasuk saat ini dengan sasaran mahasiswa karena mereka merupakan agen perubahan bangsa, sehingga para mahasiswa bisa mengajak yang lainnya untuk terus menjaga kesehatan," katanya.
Menjaga kesehatan merupakan hal yang penting karena jika seseorang sakit, banyak hal yang tidak bisa dikerjakan, seperti tidak bisa berkarya, kemudian banyak biaya yang harus dikeluarkan membangun rumah sakit maupun untuk pengobatan.
Ia melanjutkan, Program JKN-KIS ke depan wajib diikuti oleh semua warga Indonesia, termasuk bagi pekerja asing yang minimal enam bulan tinggal di Indonesia, sehingga tidak ada alasan bagi warga miskin tidak mendapat pengobatan hanya karena tidak memiliki biaya.
Pada kesempatan itu, binaragawan Ade Rai mengajak sejumlah mahasiswa mempraktikkan Germas dengan cara push up, sit up, dan beberapa gerakan lain selama tiga menit guna menjaga tubuh tetap sehat dan bugar setiap hari.
Ia juga mengatakan bahwa program JKN-KIS merupakan iktikad baik dari negara untuk warganya, yakni jangan sampai ada rakyat miskin yang tidak mendapat pelayanan kesehatan akibat tidak memiliki biaya, sehingga negara mempercayakan kepada BPJS Kesehatan untuk menyelenggarakan pogram tersebut.
"Prinsip JKN-KIS sangat mulia, yakni dengan gotong royong, semua orang tertolong. Ini merupakan bentuk sedekah kita yang sehat dalam membantu pengobatan bagi yang sakit. Ke depan, semua warga harus punya JKN-KIS, sama halnya sekarang kita wajib punya KTP," ujar Ade.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Sosialisasi JKN-KIS yang khusus melibatkan mahasiswa baru sekarang, merupakan yang pertama kali kami gelar karena sebelumnya melibatkan masyarakat umum," ujar Deputi Direksi Wilayah Kaltim, Kalsel, Kalteng, dan Kaltara BPJS Kesehatan Ni Mas Ratna Sudewi di Samarinda, Senin.
Hal itu dikatakan Ratna setelah menjadi narasumber dalam acara yang juga menghadirkan binaragawan Ade Rai selaku Brand Ambassador BPJS Kesehatan dan Kasi Pemberdayaan Masyarakat BNNP Kaltim Kompol Mustakim.
Menurut Ratna, sosialiasi tentang manfaat JKN-KIS sudah dilakukan sejak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dibentuk tahun 2014 lalu, bahkan sosialiasi akan terus dilakukan agar program nasional ini semakin dikenal masyarakat luas.
Sedangkan sosialisasi khusus kepada mahasiswa baru guna mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang baru kali ini digelar, karena mahasiswa merupakan agen perubahan. Melalui kegiatan ini diharapkan mereka menjaga kesehatan dan lebih mengenal apa saja kelebihan JKN-KIS.
"Sosialisasi JKN-KIS akan terus kami gelar karena untuk mendekatkan program ini kepada masyarakat, termasuk saat ini dengan sasaran mahasiswa karena mereka merupakan agen perubahan bangsa, sehingga para mahasiswa bisa mengajak yang lainnya untuk terus menjaga kesehatan," katanya.
Menjaga kesehatan merupakan hal yang penting karena jika seseorang sakit, banyak hal yang tidak bisa dikerjakan, seperti tidak bisa berkarya, kemudian banyak biaya yang harus dikeluarkan membangun rumah sakit maupun untuk pengobatan.
Ia melanjutkan, Program JKN-KIS ke depan wajib diikuti oleh semua warga Indonesia, termasuk bagi pekerja asing yang minimal enam bulan tinggal di Indonesia, sehingga tidak ada alasan bagi warga miskin tidak mendapat pengobatan hanya karena tidak memiliki biaya.
Pada kesempatan itu, binaragawan Ade Rai mengajak sejumlah mahasiswa mempraktikkan Germas dengan cara push up, sit up, dan beberapa gerakan lain selama tiga menit guna menjaga tubuh tetap sehat dan bugar setiap hari.
Ia juga mengatakan bahwa program JKN-KIS merupakan iktikad baik dari negara untuk warganya, yakni jangan sampai ada rakyat miskin yang tidak mendapat pelayanan kesehatan akibat tidak memiliki biaya, sehingga negara mempercayakan kepada BPJS Kesehatan untuk menyelenggarakan pogram tersebut.
"Prinsip JKN-KIS sangat mulia, yakni dengan gotong royong, semua orang tertolong. Ini merupakan bentuk sedekah kita yang sehat dalam membantu pengobatan bagi yang sakit. Ke depan, semua warga harus punya JKN-KIS, sama halnya sekarang kita wajib punya KTP," ujar Ade.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017