Samarinda (ANTARA Kaltim) - Jafri Sastra dikabarkan mundur dari posisi pelatih Mitra Kukar setelah menyelesaikan putaran pertama kompetisi Liga 1 musim 2017, namun belum diketahui pasti alasan pengundurannya.
Informasi yang diperoleh di Samarinda, Kaltim, Senin malam, menyebutkan, pelatih asal Padang, Sumatera Barat, itu telah berpamitan dengan seluruh pemain dan mengatakan sudah tidak lagi menangani tim asal Tenggarong, Kutai Kartanegara.
Kabar mundurnya Jafri Sastra ini cukup mengejutkan, karena sebelumnya tidak ada tanda-tanda dia akan meninggalkan tim setelah menyelesaikan laga terakhir di kandang melawan Persiba Balikpapan yang berakhir 2-2, akhir pekan lalu.
Kapten tim Mitra Kukar Bayu Pradana ketika dikonfirmasi mengenai kabar itu membenarkan apabila Jafri Sastra telah berpamitan kepada semua pemain.
"Memang benar Coach Jafri Sastra telah meninggalkan Mitra Kukar dan berpamitan," katanya.
Saat dikonfirmasi wartawan, Jafri Sastra menolak untuk berkomentar dan hanya membalas pesan singkat elektronik dengan menyatakan dirinya sudah tidak lagi menangani Mitra Kukar.
"Maaf saya tidak tahu soal pemain baru, tanya saja langsung sama manajemen karena saya sudah tidak di Mitra Kukar lagi," bunyi pesan singkat Jafri Satra.
Sementara itu, manajemen Mitra Kukar hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi soal pengunduran diri Jafri Sastra dari kursi kepelatihan.
Mundurnya Jafri Satra dari pelatih Mitra Kukar sudah yang kedua kalinya. Sebelumnya Jafri memutuskan mundur dari Naga Mekes setelah gagal di turnamen Piala Gubernur Kaltim 2016.
Setelah itu, pelatih yang membawa Mitra Kukar menjuarai turnamen Piala Jenderal Sudirman 2016 itu menangani Persipura Jayapura di kompetisi Indonesia Soccer Championship 2016, namun tidak sampai setengah musim kontraknya diputus.
Tidak lama setelah hengkang dari Persipura, Jafri Sastra kembali ditarik manajemen Mitra Kukar, menggantikan posisi Subangkit yang dipecat.
Prestasi Jafri Satra terbilang tidak terlalu buruk musim ini dan hingga penutup putaran pertama Liga 1, Mitra Kukar menempati peringkat ke-8 dengan mengoleksi 25 poin.
Namun, satu hal yang mencoreng kinerja Jafri Sastra yaitu jumlah kebobolan gol, di mana Mitra Kukar menjadi tim paling banyak kebobolan di Liga 1 dengan jumlah kemasukan 32 gol.
Dengan demikian, Jafri Sastra masuk daftar pelatih yang meninggalkan klub peserta Liga 1 saat kompetisi masih bergulir.
Beberapa pelatih yang sebelumnya telah mundur atau diputus kontraknya oleh tim Liga 1, di antaranya Laurent Hatton (PS TNI), Angel Alfredo Vera (Persipura), Liestiadi (Persipura), Hans Peter-Schaller (Bali United), Timo Schunemann (Persiba Balikpapan), Yusack Sutanto (Perseru), Osvaldo Lessa (Sriwijaya), Djajang Nurjaman (Persib Bandung), Dragan Djukanovic (Borneo FC), dan Aji Santoso (Arema FC). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Informasi yang diperoleh di Samarinda, Kaltim, Senin malam, menyebutkan, pelatih asal Padang, Sumatera Barat, itu telah berpamitan dengan seluruh pemain dan mengatakan sudah tidak lagi menangani tim asal Tenggarong, Kutai Kartanegara.
Kabar mundurnya Jafri Sastra ini cukup mengejutkan, karena sebelumnya tidak ada tanda-tanda dia akan meninggalkan tim setelah menyelesaikan laga terakhir di kandang melawan Persiba Balikpapan yang berakhir 2-2, akhir pekan lalu.
Kapten tim Mitra Kukar Bayu Pradana ketika dikonfirmasi mengenai kabar itu membenarkan apabila Jafri Sastra telah berpamitan kepada semua pemain.
"Memang benar Coach Jafri Sastra telah meninggalkan Mitra Kukar dan berpamitan," katanya.
Saat dikonfirmasi wartawan, Jafri Sastra menolak untuk berkomentar dan hanya membalas pesan singkat elektronik dengan menyatakan dirinya sudah tidak lagi menangani Mitra Kukar.
"Maaf saya tidak tahu soal pemain baru, tanya saja langsung sama manajemen karena saya sudah tidak di Mitra Kukar lagi," bunyi pesan singkat Jafri Satra.
Sementara itu, manajemen Mitra Kukar hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi soal pengunduran diri Jafri Sastra dari kursi kepelatihan.
Mundurnya Jafri Satra dari pelatih Mitra Kukar sudah yang kedua kalinya. Sebelumnya Jafri memutuskan mundur dari Naga Mekes setelah gagal di turnamen Piala Gubernur Kaltim 2016.
Setelah itu, pelatih yang membawa Mitra Kukar menjuarai turnamen Piala Jenderal Sudirman 2016 itu menangani Persipura Jayapura di kompetisi Indonesia Soccer Championship 2016, namun tidak sampai setengah musim kontraknya diputus.
Tidak lama setelah hengkang dari Persipura, Jafri Sastra kembali ditarik manajemen Mitra Kukar, menggantikan posisi Subangkit yang dipecat.
Prestasi Jafri Satra terbilang tidak terlalu buruk musim ini dan hingga penutup putaran pertama Liga 1, Mitra Kukar menempati peringkat ke-8 dengan mengoleksi 25 poin.
Namun, satu hal yang mencoreng kinerja Jafri Sastra yaitu jumlah kebobolan gol, di mana Mitra Kukar menjadi tim paling banyak kebobolan di Liga 1 dengan jumlah kemasukan 32 gol.
Dengan demikian, Jafri Sastra masuk daftar pelatih yang meninggalkan klub peserta Liga 1 saat kompetisi masih bergulir.
Beberapa pelatih yang sebelumnya telah mundur atau diputus kontraknya oleh tim Liga 1, di antaranya Laurent Hatton (PS TNI), Angel Alfredo Vera (Persipura), Liestiadi (Persipura), Hans Peter-Schaller (Bali United), Timo Schunemann (Persiba Balikpapan), Yusack Sutanto (Perseru), Osvaldo Lessa (Sriwijaya), Djajang Nurjaman (Persib Bandung), Dragan Djukanovic (Borneo FC), dan Aji Santoso (Arema FC). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017