Samarinda (ANTARA Kaltim) - Nilai impor Provinsi Kalimantan Timur pada Januari hingga Mei 2017 mencapai 1,17 miliar dolar Amerika Serikat, turun 21,48 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 berjumlah 1,49 miliar dolar AS.

Nilai impor baik komoditas migas maupun nonmigas yang mencapai 1,17 miliar dolar itu, setara Rp15,56 triliun dengan kurs rata-rata 1 dolar AS sama dengan Rp13.300, ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Perwakilan Provinsi Kaltim M Habibullah di Samarinda, Selasa.

Komoditas yang diimpor oleh Kaltim periode Januari-Mei 2017 adalah bahan bakar mineral dengan nilai 847,89 juta dolar atau setara dengan Rp11,27 triliun, menurun 20,10 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai 1,06 miliar dolar.

Komoditas yang diimpor oleh Kaltim tersebut terbagi menjadi dua jenis, yakni jenis migas serta nonmigas.

Untuk impor minyak dan gas (migas) sebesar 846,95 juta dolar, setara Rp11,26 triliun, sementara impor bahan bakar mineral senilai 930 ribu dolar, setara dengan Rp12,36 miliar.

Komoditas nonmigas yang diimpor Kaltim di luar bahan bakar mineral, antara lain mesin dan peralatan mekanik senilai 150,63 juta dolar, terjadi penurunan hingga 35,83 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang nilainya mencapai 234,73 juta dolar.

Selanjutnya impor pupuk sebesar 22,94 juta dolar, turun 26,45 persen ketimbang sebelumnya yang senilai 31,19 juta dolar. Impor kendaraan bermotor dan bagiannya sebesar 37,02 juta dolar, terjadi peningkatan drastis mencapai 156,43 persen ketimbang periode sebelumnya yang tercatat 14,83 juta dolar.

Kemudian impor karet dan barang daripadanya senilai 24,92 juta dolar, impor mesin dan peralatan listrik 21,65 juta dolar, aneka produk kimia 6,88 juta dolar, aneka barang dari besi atau baja 21,22 juta dolar, dan impor bahan peledak, produk piroteknik, korek api, paduan piroforik, preparat yang mudah terbakar dengan nilai 13 juta dolar.

"Sejumlah negara penghasil yang komoditasnya diimpor Kaltim periode Januari-Mei 2017 antara lain dari Azerbaijan senilai 201,26 juta dolar, Malaysia 221,02 juta dolar, Nigeria 232,94 juta dolar, Tiongkok 66 juta dolar, Singapura 41,23 juta dolar, dan impor dari Jepang senilai 35,38 juta dolar," ujar Habibullah.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017