Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Provinsi Kalimantan Utara posisi wilayahnya berada pada batas dengan negara tetangga, diharapkan bisa segera memiliki kepolisian daerah (polda) sendiri.

"Itu yang kami harapkan dan sedang dijajaki semuanya," kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Kapolda Kaltim) Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Safaruddin di Balikpapan, Kamis.

Provinsi Kalimantan Utara saat ini masih berada dalam wilayah hukum Polda Kaltim karena memang sebelum dimekarkan tahun 2012, terdiri atas daerah kabupaten tergabung dalam Provinsi Kalimantan Timur.

Keberadaan polda di Kaltara diharapkan dapat lebih dekat lagi memberi layanan kepolisian kepada masyarakat dan memudahkan koordinasi untuk pembangunan dan keamanan. Apalagi Kaltara memiliki perbatasan sepanjang 1.050 km dengan Sabah dan Sarawak, dua negara bagian Malaysia.

Menurut Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin secara personel Polda Kaltim siap dibagi. Sebanyak 10.000 personel Polda Kaltim saat ini sebagiannya sudah bertugas di Kaltara pada kepolisian resor yang ada.

"Kan yang bertambah nanti sebetulnya para pejabat utamanya saja," kata Kapolda Safaruddin.

Para pejabat utama sebuah kepolisian daerah meliputi kepala, wakil kepala, dan para direktur seperti direktur kriminal umum, direktur lalu lintas.

Di sisi lain, kerawanan daerah perbatasan turut pula ditanggulangi oleh TNI yang menempatkan pasukan penjaga perbatasan.

Personel TNI dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) juga dapat berperan seperti polisi untuk menciptakan rasa aman pada masyarakat dan menghadirkan negara bagi rakyatnya.

"Kami tangkap juga penyelundup narkoba atau minuman keras untuk diserahkan kepada polisi," tegas Panglima Kodam VI Mulawarman Mayjen TNI Johny L Tobing.

Tugas pokok Satgas Pamtas sendiri adalah menjaga patok tanda batas negara agar tidak bergeser dari titik yang sudah disepakati kedua negara.

Sambil menjaga batas negara itu, prajurit pamtas tidak jarang juga menjalani peran lain, seperti turut menjadi guru di sekolah-sekolah terpencil di perbatasan itu. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016