Samarinda (ANTARA Kaltim) - Warga Kota Samarinda antusias menukarkan uang logam mulai dari pecahan Rp100 hingga Rp1.000 di halaman Kantor Bank Indonenesia Perwakilan Provinsi Kaltim, Sabtu.

"Celengan anak saya di rumah sudah penuh. Saya dengar Bank Indonesia membuka gerai penukaran koin, jadi saya datang ke sini untuk menukarkannya," ujar Dina Fatimah, warga Samarinda setelah menukarkan uang logamnya.

Ia datang tanpa menghitung jumlah uang di celengan. Sesampai di salah satu gerai bank di halaman BI Kaltim, ia menyerahkannya kepada petugas bank dan menghitung bersama-sama.

Ternyata uang logam yang kebanyakan pecahan Rp100 dan Rp200 itu berjumlah Rp157 ribu.

Ia bersyukur karena mendapatkan uang kertas baru dari penukaran tersebut, sehingga untuk sementara merasa sayang untuk membelanjakan.

Dina melanjutkan, uang logam disimpan hinggai mencapai sejumlah itu karena warung di dekat rumahnya sering menolak pembayaran dengan uang logam pecahan kecil Rp100 atau Rp200.

Selain itu, uang logam juga susah menghitungnya ketika sedang belanja, sehingga ia merasa lebih baik disimpan di rumah saja.

Selain mendapat uang kertas baru hasil penukaran uang logam, ia mendapatkan cendera mata berupa buku.

"Buku itu langsung diminta anak saya, katanya untuk sekolah karena gambarnya bagus. Saya dan anak-anak juga senang karena dalam acara ini juga ada panggung hiburan," ujar Dina.

Kepala BI KPw Provinsi Kaltim Muhammad Nur mengatakan, agenda penukaran uang logam digelar karena selama ini masyarakat Kaltim jarang membelanjakan uang logam, sehingga uang logam yang dikeluarkan BI lebih banyak yang tidak kembali ke kas.

Karena itu, acara ini digelar untuk mengembalikan uang logam yang berada di tangan masyarakat. Ia juga mengajak masyarakat membelanjakan uang logam dan mencintai rupiah apapun bentuknya dan berapapun nilainya, karena untuk membuat uang dibutuhkan biaya mahal.

"Dalam lima tahun terakhir, BI Kaltim mengeluarkan uang logam Rp55,3 miliar untuk wilayah Samarinda dan sekitarnya, tidak termasuk uang yang dikeluarkan BI Balikpapan. Dari jumlah uang logam Rp55,3 miliar itu, hanya Rp10 juta yang kembali ke kas. Jadi melalui `event` ini kita harapkan bisa mengembalikan uang logam," ujar M Nur. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016