Samarinda (ANTARA kaltim) -  Industri manufaktur (pengolahan) di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimtara) pada triwulan III 2016 mengalami pertumbuhan 4,13 persen ketimbang triwulan yang sama tahun sebelumnya.

"Industri manufaktur yang tumbuh sebesar itu merupakan kelompok industri besar dan sedang. Sementara untuk kelompok mikro dan kecil dalam periode yang sama tumbuh 18,41 persen (y on y) dan 4,96 persen (q to q)," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim M Habibullah di Samarinda, Minggu.

Kelompok industri manufaktur yang disurvei BPS adalah industri rumah tangga (mikro) yang merupakan industri dengan tenaga kerja 1-4 orang. Kemudian industri kecil yang merupakan industri dengan tenaga kerja 5-19 orang.

Berikutnya kelompok industri sedang, yakni industri dengan tenaga kerja 20-99 orang. Selanjutnya industri besar, yakni industri manufaktur yang melibatkan tenaga kerja sebanyak 100 orang lebih.

Dari empat kategori industri tersebut, lanjutnya, industri manufaktur mikro dan kecil memiliki peran sangat kuat dalam pembangunan ekonomi, karena kategori ini jumlahnya cukup banyak sehingga tenaga kerja yang terlibat juga lebih banyak ketimbang industri sedang dan besar.

"Industri manufaktor mikro dan kecil membutuhkan investasi kecil, sementara jumlah tenaga kerjanya jauh lebih banyak. Industri mikro - kecil juga lebih fleksibel dan tidak terpengaruh oleh tekanan eksternal karena tanggap menangkap peluang ekspor dan subsitusi impor," ujarnya.

Ia menyatakan pengembangan industri mikro dan kecil dapat memberikan kontribusi pada diversifikasi usaha, termasuk percepatan perubahan struktural pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang lebih stabil dan berkesinambungan.

Menurutnya, industri manufaktur secara umum merupakan satu dari tiga kategori yang menjadi penopang ekonomi bagi Provinsi Kaltim, bahkan memiliki peran penting dalam pembangunan.

Nilai tambah yang dihasilkan dari industri manufaktur di Kaltim, katanya, memberikan kontribusi ekonomi terbesar kedua setelah kategori pertambangan dan penggalian dengan andil 21,12 persen pada triwulan II 2016, sementara industri nonmigas hanya berkontribusi 8,17 persen.

"Industri manufaktur di Kaltim tersebar di hampir semua daerah. Antara lain Kota Balikpapan dengan industri pengolahan migas, mesin, dan peralatan. Kota Samarinda dengan industri pengolahan kayu dan mesin. Bontang dengan industri pupuk, kimia, dan gas," ujar Habibullah.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016