Samarinda (ANTARA Kaltim) - PT Pupuk Kalimantan Timur menyiapkan produk pupuk yang akan dijual secara ritel ke pasaran untuk memenuhi kebutuhan para petani dan usaha kecil yang lahan budidaya pertaniannya tidak terlalu luas.

Kepala Bagian Pelayanan dan Produk PT Pupuk Kaltim (PKT) Erdianto Hadi dihubungi di Samarinda, Senin, mengemukakan rencana penjualan pupuk secara ritel telah mendapatkan izin dari pemerintah dan saat ini segalanya sedang dipersiapkan, mulai kemasan hingga saluran distribusinya.

"Sebenarnya ini sudah terlambat, karena beberapa produsen pupuk dalam negeri telah lebih dulu melakukannya. Mudah-mudahan tahun ini juga sudah bisa dipasarkan, kalau tidak ya awal 2017," katanya.

Namun demikian, Erdianto belum bisa merinci berapa banyak produk pupuk yang nantinya dijual secara ritel, termasuk target penjualannya.

"Yang pasti, pupuk yang dijual ritel jenis urea dan NPK dengan sasaran petani kecil, usaha kecil dan rumah tangga. Ada kemasan 1 kilo, 5 kilo, 10 kilo, 20 kilo, hingga 50 kilo," tambahnya.

PKT merupakan salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) yang memproduksi pupuk urea dan amoniak (NPK). Total produksi PKT yang kini mengoperasikan lima unit pabrik di Kota Bontang, Kaltim, sekitar 2,74 juta ton amoniak dan 3,43 juta ton urea.

Selama ini, lanjut Erdianto, wilayah pemasaran pupuk PKT sesuai penugasan dari pemerintah adalah Kalimantan (kecuali Kalimantan Barat), Jawa Timur, Sulawesi hingga wilayah Indonesia timur.

"Selain menjual pupuk nonsubsidi, PKT bersama BUMN pupuk lainnya yang menjadi anak perusahaan PT Pupuk Indonesia juga menyalurkan pupuk nonsubsidi yang ditugasi pemerintah untuk mendukung program ketahanan pangan nasional," jelasnya.

Kembali ke rencana penjualan pupuk ritel, Erdianto menambahkan potensi pasar penjualan ritel di Indonesia masih cukup besar dan sekaligus rencana ini untuk menghadapi serbuan produk pupuk dari luar negeri, terutama Tiongkok.

"Selain memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, sebagian produk PKT juga telah diekspor ke sejumlah negara di kawasan Asia dan Eropa," jelas Erdianto. (*)

Pewarta: DK

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016