Bandung (ANTARA Kaltim) - Tim sepak bola Kalimantan Timur menganggap tim tuan rumah Jawa Barat merupakan lawan tangguh dan akan bisa menjadi batu sandungan pada babak 8 besar di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi.

Ketua Asprov PSSI Kaltim Yunus Nusi dihubungi dari Bandung, Rabu, bahkan mengatakan pemainnya tak hanya menghadapi 11 pemain Jawa Barat, tetapi juga dukungan ribuan suporter tuan rumah.

Bahkan Yunus juga mewanti-wanti kepada perangkat pertandingan yang bertugas untuk memimpin jalannya laga dengan adil.

"Harus kita akui lawan kita kali ini sangat berat. Kita menghadapi tuan rumah, mereka didukung ribuan suporter, faktor non teknis sangat kita waspadai," ujar Yunus.

Kedua tim sama-sama punya modal bagus menjelang laga kedua di babak 8 besar ini. Jawa Barat sukses menekuk Sulawesi Selatan dengan skor 4-2, sementara Kaltim membenamkan perlawanan Bangka Belitung dengan skor telak 3-0.

Ia mengingatkan kepada tim untuk konsisten menjaga permainan seperti saat mengalahkan Babel.

"Kalau anak-anak bermain seperti saat tiga pertandingan sebelumnya, tampil lepas tanpa merasa terbebani saya yakin kita bisa mencuri poin dari Jawa Barat," tandasnya. "Pokoknya demi Kaltim, menghadapi Jawa Barat ini kita wani hangit," tambah Yunus.

Sementara itu pelatih kepala Kaltim Eddy Simon Badawi menegaskan bahwa hanya kemenangan agar dapat mengamankan langkah Kaltim ke semifinal.

"Lawan kita kali ini tuan rumah yang memiliki pemain hebat yang mentas di bersama klub professional, saya berharap anak-anak bermain fokus dan konsentrasi. Terpenting jangan membuat kesalahan mendasar," ujarnya.

Kedua tim mengusung gengsi berbeda, Kaltim dengan titel juara bertahan sedangkan Jabar menjaga gengsi tuan rumah yang tak ingin dipermalukan di depan pendukungnya sendiri.

"Laga malam nanti sangat menentukan langkah selanjutnya, jadi pemain harus main habis-habisan agar tidak terlalu terbebani saat melawan Sulsel di laga pamungkas," katanya menegaskan. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016