Bandung (ANTARA Kaltim) - Lifter andalan Kalimantan Timur Triyatno gagal menyumbangkan medali emas pada pertandingan angkat besi kelas 69kg PON XIX/2016 di Gor Sabilulungan, Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Mantan atlet Olimpiade Rio De Jeneiro, Brasil, 2016 itu kalah bersaing dengan lifter tuan rumah Jawa Barat Deni yang berhasil mengangkat beban dengan berat total 320 kg.
Sementara Triyatno hanya mampu mengangkat beban dengan total 312 kg, atau selisih 8 kg dari angkatan lifter tuan rumah. Peringkat ketiga di kelas 69 kg ini diraih oleh lifter asal Jambi, Danial dengan total angkatan 282kg.
Raihan medali perak ini untuk pertama kali bagi Triyatno di pentas olahraga empat tahunan, setelah di dua kali PON yakni PON 2008 di Kaltim dan PON 2012 di Riau meraih medali emas.
Usai pertandingan Triyatno mengatakan bahwa Ia telah bertanding dengan maksimal, dan berusaha mengejar ketertinggalan di angkatan snatch dengan Deni yang tertinggal 4 kg.
Sayangnya di angkatan clean and jerk, Ia tidak mampu mengejar ketertinggalan dan harus puas untuk menduduki juara ke dua.
" Saya sudah berusaha, tapi memang Deni tampil luar biasa, selamat untuk tuan rumah telah mendapatkan medali emas,"kata Triatno.
Pelatih angkat Besi Kaltim, Lukman menilai Triyatno memang tampil dibawah performa terbaiknya.
" Tri masih belum fit seratus persen dari recovery pasca Olimpiade 2016, tapi dia sudah berusaha maksimal, meskipun dari segi hasil meleset," jelas Lukman. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Mantan atlet Olimpiade Rio De Jeneiro, Brasil, 2016 itu kalah bersaing dengan lifter tuan rumah Jawa Barat Deni yang berhasil mengangkat beban dengan berat total 320 kg.
Sementara Triyatno hanya mampu mengangkat beban dengan total 312 kg, atau selisih 8 kg dari angkatan lifter tuan rumah. Peringkat ketiga di kelas 69 kg ini diraih oleh lifter asal Jambi, Danial dengan total angkatan 282kg.
Raihan medali perak ini untuk pertama kali bagi Triyatno di pentas olahraga empat tahunan, setelah di dua kali PON yakni PON 2008 di Kaltim dan PON 2012 di Riau meraih medali emas.
Usai pertandingan Triyatno mengatakan bahwa Ia telah bertanding dengan maksimal, dan berusaha mengejar ketertinggalan di angkatan snatch dengan Deni yang tertinggal 4 kg.
Sayangnya di angkatan clean and jerk, Ia tidak mampu mengejar ketertinggalan dan harus puas untuk menduduki juara ke dua.
" Saya sudah berusaha, tapi memang Deni tampil luar biasa, selamat untuk tuan rumah telah mendapatkan medali emas,"kata Triatno.
Pelatih angkat Besi Kaltim, Lukman menilai Triyatno memang tampil dibawah performa terbaiknya.
" Tri masih belum fit seratus persen dari recovery pasca Olimpiade 2016, tapi dia sudah berusaha maksimal, meskipun dari segi hasil meleset," jelas Lukman. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016